Entertainment / Gosip
Sabtu, 06 September 2025 | 14:20 WIB
Rieke Diah Pitaloka bongkar kinerja Eko Patrio dan Uya Kuya di DPR. (YouTube/Curhat Bang Denny Sumargo)

Bukan bermaksud membela, terlepas dari ucapan dan gestur yang perlu diperbaiki, Rieke menjadi saksi kalau Eko Patrio adalah orang yang tulus.

"Mas Eko tentu saja interaksi kami sering karena saya anggota, Mas Eko wakil ketua sekarang dan lama kita di Komisi 6. Mas Eko itu tulus orangnya, memang konyol ya," kata Rieke.

"Bukan untuk pembelaan, tentu gestur harus diperbaiki, cara komunikasi diperbaiki," imbuh politikus 51 tahun ini.

Rieke Diah Pitaloka bercerita bagaimana Eko Patrio membantunya saat memperjuangkan hak ganti rugi tanah milik Mat Solar alias Bang Juri.

Beberapa kasus yang ditangani oleh Eko Patrio juga diungkap oleh pemain film Berbagi Suami ini.

"Aku pengin cerita kasusnya Bang Juri itu aku di-support banget sama Mas Eko. Pelunasan tanah dan beberapa kasus ya, membongkar mafia pangan, membongkar mafia timah," tutur Rieke.

"Sebagai pimpinan termasuk yang memberi ruang kepada kami untuk akhirnya kasus-kasus besar itu termasuk Pertamina. Mas Eko tidak pernah membatasi kami bicara dalam persidangan segala macam, dia memberikan ruang begitu," katanya.

Aktris yang baru-baru ini membintangi film berjudul Agen +62 tersebut bilang semua memang ada plus minusnya, tapi jangan lantas dipukul rata.

Baca Juga: Takut Dijerat, Penjarah Rumah Uya Kuya Kembalikan Kasurnya

"Jadi ada plus dan minusnya. Saya kira tidak bisa kemudian kita pukul rata begitu. Sementara ada kasus-kasus korupsi besar lainnya yang orangnya juga, saya enggak nyuruh orang menjarah rumah dia juga misalnya," tuturnya.

Sebagai anggota dewan, tak lupa Rieke Diah Pitaloka berterima kasih atas semua masukan dan kritik yang tercantum dalam 17+8 Tuntutan Rakyat.

Dia juga berduka cita sedalam-dalamnya atas semua korban yang meninggal dalam aksi demonstrasi.

Terakhir, Rieke Diah Pitaloka terdengar mengutip dan menambahkan pidato Presiden Xi Jinping terkait definisi bangsa yang besar.

"Presiden Xi Jinping dalam pidatonya kemarin mengatakan bahwa bangsa yang besar itu adalah bangsa yang tidak bisa diintimidasi oleh orang lain, oleh pihak luar," ujar Rieke Diah Pitaloka mengutip.

"Dan saya juga ingin menambahkan pidatonya Xi Jinping ini, bangsa yang besar tidak bisa diintimidasi oleh pihak luar, tapi juga bangsa yang tidak mengintimidasi rakyatnya sendiri," tuturnya yang langsung diamini oleh Denny Sumargo.

Load More