Entertainment / Gosip
Senin, 15 September 2025 | 07:15 WIB
Eko Patrio. (Suara.com/Novian)
Baca 10 detik
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Aktivis Dandhy Laksono, melontarkan kritik tajam kepada para politisi dan pejabat negeri yang lupa diri.

Kritik ini disampaikan Dandhy melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya pada Minggu, 14 September 2025.

Unggahan tersebut menampilkan tangkapan layar berita mengenai ungkapan kesedihan Eko Patrio setelah rumahnya dijarah massa beberapa waktu lalu.

Melalui keterangan unggahannya, Dandhy menuliskan sebuah "moral story" yang ditujukan secara implisit kepada mereka, berkaca dari cerita pahit Eko Patrio.

"MORAL STORY: Jangan nunggu jadi Eko Patrio untuk merasakan bagaimana orang-orang Amungme, Awyu, Suku Anak Dalam, Dayak Punan, atau O'hongana Manyawa kehilangan tanah, hutan, laut, dan kehidupan mereka di tangan negara dan pemodalnya," tulisnya.

Dandhy juga menambahkan tagar #ResetIndonesia dalam unggahan yang sama, sebagai bentuk dukungan untuk merombak total pejabat-pejabat nirempati.

Sebagai pengingat, Eko Patrio jadi salah satu anggota DPR RI yang jadi sasaran penjarahan massa buntut kemarahan atas aksinya berjoget di parlemen beberapa waktu lalu.

Alih-alih meminta maaf, Eko malah merespons kritik terhadap aksi berjogetnya lewat beberapa sindiran yang ditampilkan di depan publik.

Rumah Eko di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan lah yang jadi sasaran penjarahan pada 30 Agustus 2025 lalu.

Baca Juga: Rumahnya Dijarah, Eko Patrio Kini Ngontrak di Pinggiran Jakarta

Menurut penjelasan petugas keamanan di sana, massa datang dalam tiga kloter berbeda dan menjarah habis seluruh isi rumah Eko, bahkan sampai bumbu dapur dan sayur-sayuran sekalipun.

Selain Eko Patrio, ada juga Uya Kuya, Nafa Urbach hingga Ahmad Sahroni yang kediamannya ikut dijarah massa di hari yang sama.

Saat ini, mereka semua sudah dinonaktifkan dari posisinya sebagai anggota DPR RI.

Load More