Eko Patrio Kini Tinggal di Kontrakan Usai Penjarahan, Padahal Rumahnya Banyak

Suara.com - Eko Patrio mengungkapkan bahwa dirinya kini terpaksa tinggal di rumah kontrakan di pinggiran Jakarta setelah rumah pribadinya yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, habis dijarah.

Pengakuan mengejutkan itu disampaikan saat ditemui wartawan di Polda Metro Jaya pada Sabtu, 13 September 2025.

Pemilik nama asli Eko Hendro Purnomo itu akhirnya berani keluar rumah dua minggu setelah insiden tersebut.

Dia menjelaskan bahwa seluruh isi rumahnya, mulai dari pakaian, perabotan, hingga barang-barang pribadi yang dikumpulkan dari hasil kerja keras selama puluhan tahun, lenyap tak bersisa.

Kerugian yang dialaminya belum dihitung secara pasti, namun Eko menegaskan rumah tersebut merupakan aset paling berharga dalam hidupnya yang kini luluh lantak.

Eko bersama keluarga memutuskan pindah ke rumah kontrakan demi menjaga kondisi psikologis anak-anak dan istrinya yang sangat terpukul dengan kejadian itu.

Meski merasa kecewa dan sedih, Eko Patrio menyatakan telah memaafkan para pelaku penjarahan yang merusak kehidupannya.

Mantan komedian itu menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak kepolisian agar kasus ini ditangani secara profesional dan transparan.

Eko juga menegaskan ingin fokus membangun kembali semangat keluarganya alih-alih memikirkan karier politiknya yang tengah terpuruk.

Baca Juga: Rumahnya Dijarah, Eko Patrio Kini Ngontrak di Pinggiran Jakarta

Saat ini dia hanya bisa pasrah terhadap statusnya sebagai anggota DPR yang dinonaktifkan oleh Partai Amanat Nasional.

Meski satu rumahnya dijarah, Eko Patrio sebenarnya tercatat memiliki kekayaan bersih mencapai Rp131,52 miliar dengan aset bangunan berjumlah lebih dari satu.

Bisa dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 yang dilaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2 September 2024.

Dia memiliki aset tanah dan bangunan dengan nilai total Rp166,03 miliar yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bogor, Karangasem, hingga Nganjuk.

Beberapa aset terbesarnya adalah tanah dan bangunan di Jakarta Selatan senilai Rp70 miliar serta satu unit properti di Jakarta Timur senilai Rp32,86 miliar.

Selain itu dia tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp5,59 miliar yang mencakup deretan mobil mewah seperti Toyota Alphard, Subaru BRZ, Jeep Rubicon, Mini Cooper, dan Lexus X Sport.