Entertainment / Gosip
Selasa, 23 September 2025 | 06:15 WIB
Pasutri tidak mampu membayar pemakaman buah hatinya akhirnya ditolong polisi (Instagram)
Baca 10 detik
  • Pasutri di Palembang kesulitan memakamkan bayinya yang menginggal karena tidak punya biaya.
  • Pihak rumah sakit menolak mengurus jenazah sang bayi karena pasutri asal Palembang masih punya keluarga.
  • Jenazah bayi pasutri asal Palembang akhirnya dimakamkan secara layak setelah ditolong petugas polisi. 

Suara.com - Sebuah kisah pilu yang menyayat hati datang dari Palembang, Sumatera Selatan.

Pasangan suami istri tunawisma, Joko dan Noviyanti , harus menelan getirnya kenyataan pahit saat tak hanya kehilangan bayi mereka, tetapi juga ditolak oleh keluarga di saat duka paling mendalam.

Kisah mereka menjadi viral setelah sebuah video merekam momen Joko terpaksa menggendong jasad mungil putrinya di jalanan.

Duka Joko dan Noviyanti dimulai ketika bayi perempuan mereka yang baru berusia 20 hari menghembuskan napas terakhir karena sesak napas setelah dirawat di RSUD Palembang BARI.

Ini adalah pukulan kedua bagi pasangan ini, karena sebelumnya mereka juga telah kehilangan anak pertama mereka saat masih kecil.

"Ini anak yang kedua. Yang pertama juga meninggal pas usianya masih kecil," ujar Joko saat ditemui di SPKT Polda Sumsel, Sabtu (20/9/2025) malam.

Kehidupan pasangan yang telah menikah lebih dari tiga tahun ini memang jauh dari kata mudah.

Joko, yang berasal dari Blitar, Jawa Timur, kehilangan pekerjaannya sebagai kuli bangunan tiga bulan lalu.

Sejak saat itu, ia dan istrinya hidup di jalanan, berpindah-pindah tempat, dan menyambung hidup dari belas kasihan orang lain.

Baca Juga: Dipecat Sebagai Anggota DPRD Gorontolo, Wahyudin Moridu Siap Jadi Sopir Lagi

Saat sang buah hati meninggal, kebingungan melanda. Pihak rumah sakit, menurut Joko, tidak bisa membantu proses pemakaman karena mereka masih memiliki keluarga.

"Waktu di rumah sakit kami minta bantu dimakamkan anak saya. Tapi pihak rumah sakit tidak mau... 'Kok kayak gini hidup' kata saya," tuturnya pilu.

Pihak rumah sakit akhirnya menyediakan ambulans untuk mengantar mereka ke rumah mertua Joko di kawasan 10 Ilir. Namun, karena akses jalan yang sempit, mereka diturunkan di sekitar bundaran air mancur.

Berjalan kaki sambil menggendong jasad putrinya, Joko berharap menemukan sedikit ketenangan di rumah keluarga.

Pasutri tidak mampu membayar pemakaman buah hatinya akhirnya ditolong polisi (Instagram)

Namun, harapan untuk mendapat sedikit pelukan hangat justru sirna. Sesampainya di sana, mereka mendapat penolakan yang menyakitkan.

"Tapi pas tiba di rumah mertua, mereka kayak nggak terima. Kami diusir sampai dibilang bawa mayat," ungkap Joko dengan suara bergetar.

Load More