Entertainment / Gosip
Jum'at, 26 September 2025 | 21:00 WIB
Wanda Hamidah saat ditemui di Jakarta, Kamis (1/12). [Suara.com/Oke Atmaja]
Baca 10 detik
  • Misi kemanusiaan Wanda Hamidah ke Gaza terhambat pembatalan tiga kapal.

  • Separuh aktivis gagal berangkat, menciptakan suasana haru dan kesedihan mendalam.

  • Meski banyak rintangan, Wanda Hamidah tetap melanjutkan misi menuju Gaza.

Suara.com - Aktris sekaligus aktivis kemanusiaan Wanda Hamidah kembali membagikan kisah perjalanannya menuju Gaza

Melalui unggahan di Instagram pada Rabu, 24 September 2025, perempuan 48 tahun tersebut menceritakan suasana haru di Portopalo, Sicily, Italia.

Wanda menuturkan tiga kapal, termasuk kapal yang dia tumpangi bernama Keisar, batal berangkat.

Kondisi ini membuat sebagian besar aktivis harus tereliminasi dan tidak bisa melanjutkan misi. 

Situasi tersebut, menurutnya, mengingatkan pada peristiwa sebelumnya di Sidi Bou Said, Tunisia.

"Di Portopalo, Sicily kembali terjadi seperti Sidi Bou Said.. Tiga kapal tidak bisa berangkat termasuk kapal saya Keisar... lagi-lagi setengah dari 100-an aktivis kemanusiaan harus tereliminasi," tulis Wanda Hamidah sebagai caption. 

Salah satu momen paling menyedihkan adalah ketika Haji Ridho, pria tua berpeci merah yang sempat viral karena bersujud di Sidi Bou Said, kembali gagal ikut perjalanan. 

"Haji Ridho... menangis tersedu-sedu karena tidak bisa ikut ke dalam kapal.. Dejavu.. ulama yang mengingatkan kami untuk selalu beribadah didalam kapal tidak lagi dapat melanjutkan perjalanan," ungkap Wanda.

Malam terakhir di Portopalo disebut Wanda penuh campuran rasa sedih dan bahagia.

Baca Juga: Modal Jelang Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Masuk Daftar 20 Pemain Terbaik Serie A Italia

Ada yang pulang karena terpaksa, ada pula yang tetap bertahan meski sudah berminggu-minggu menunggu ketidakpastian. 

"Bayangkan delapan hari di Portopalo hanya bisa menanti sesuatu yang tak pasti, ditambah berminggu-minggu di Sidi Bou Said, tidur di pelabuhan dengan selembar sleeping bag," tutur mantan anggota DPR tersebut.

Wanda juga menegaskan perjalanan ini memberi pelajaran berharga tentang empati, simpati, dan solidaritas sesama pejuang kemanusiaan. 

"Kami berbagi makanan, minuman, kesedihan, kebahagiaan, susah senang bersama, bersatu untuk Palestina," ujarnya.

Meski banyak yang harus kembali ke negara masing-masing, Wanda memastikan dirinya bersama rombongan lain masih melanjutkan misi. 

Esok hari kami akan memulai perjalanan kembali menuju Yunani, sebelum ke Gaza. Bismillah," tutupnya.

Sebagai informasi, Wanda Hamidah menjadi satu-satunya aktivis asal Indonesia yang ikut serta dalam misi Global Sumud Flotilla, sebuah gerakan kemanusiaan lintas negara yang bertujuan menembus blokade Israel dan menyalurkan bantuan ke Gaza. 

Misi ini diikuti lebih dari 100 aktivis dunia, termasuk tokoh muda internasional seperti Greta Thunberg.

Load More