-
Mantan karyawan Ashanty mengaku telah melakukan penggelapan dana perusahaan.
-
Suami karyawan menawarkan aset sebagai jaminan agar tidak dilaporkan ke polisi.
-
Pihak Ashanty membantah tuduhan perampasan aset dan menyebutnya fitnah besar.
Suara.com - Pihak Ashanty akhirnya buka suara terkait tuduhan perampasan aset secara paksa yang dilayangkan mantan karyawannya, Ayu Chairun Nurisa.
Aris Chairun Nurisa menjelaskan, semua peristiwa ini bermula pada 21 Mei malam, setelah manajemen mengonfrontasi Ayu terkait dugaan penggelapan uang perusahaan.
Ayu Chairun Nurisa awalnya membantah melakukan penggelapan dana perusahaan. Namun malamnya, ia mengakui
"Jam 11 malam mengakui kalau dia melakukan tindakan penggelapan terhadap perusahaan," ungkap Aris ditemui di Radio Dalam, Jakarta Selatan pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Tak lama setelah pengakuan tersebut, suami Ayu memohon, bahkan sambil menangis agar istrinya tidak dilaporkan ke polisi.
"Suaminya nangis memohon ke kita karena Ayu ini punya anak dua. Apa jadinya ketika dilaporkan polisi, siapa yang ngurus anaknya?" tutur Aris menirukan ucapan suami Ayu.
Sebagai bentuk itikad baik dan jaminan agar tidak dipolisikan, suami Ayu menawarkan aset mereka untuk diserahkan kepada pihak Ashanty.
Mereka jugalah yang meminta tim manajemen untuk datang ke rumah mereka saat itu juga.
"Karena mereka ada itikad baik dan dia pun mengakui, makanya kami manajemen diminta datang ke rumahnya bareng dia," tegas Aris.
Baca Juga: Ashanty Bantah Rampas Aset Karyawan, Surat Ini Jadi Bukti Sahih
Oleh karena itu, Aris sangat menyayangkan adanya narasi yang menuduh Ashanty merampas aset secara paksa. Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah yang tidak berdasar.
"Jadi ketika ada narasi framing dirampas jam 3 pagi, itu fitnah besar!" serunya.
Aris kembali menegaskan bahwa penyerahan aset tersebut murni inisiatif dari pihak Ayu dan suaminya.
"Justru kami... diminta datang ke rumahnya untuk menyerahkan aset-aset dia secara sukarela. Bukan kita yang minta! Bukan apalagi bahasanya merampas. Keji banget itu narasinya!" pungkasnya.
Berita Terkait
-
Dituding Rampas Aset Mantan Karyawan, Pengacara Ashanty: Fitnah Kejam
-
Eks Karyawan Tuding Ashanty Lakukan Penggelapan Pajak
-
Karyawan Ashanty Gelapkan Uang Perusahaan Rp2 Miliar untuk Suntik DNA Salmon
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Tuding Ashanty Rampas Aset, eks Karyawan Ngaku Tilep Dana Perusahaan Rp2 Miliar
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Syifa Hadju dan El Rumi Sudah Fitting Sebelum Lamaran di Swiss, Hari Bahagia Telah Disiapkan?
-
Ashanty Tak Terima Dituduh Rampas Aset, Siapkan Laporan Baru di Polda Metro Jaya
-
Jauh-jauh Lamar Syifa Hadju di Swiss, Modal El Rumi Buat Lamaran Diejek Ari Lasso
-
Syifa Hadju Pamer Cincin Tunangan Nyaris Rp1 M, Kalung dan Gelang Tak Kalah Bikin Salfok
-
Sesuai Target! Syifa Hadju Kini Dilamar El Rumi, Dulu Punya Impian Nikah di Usia 25
-
6 Potret Rayyan Pacu Jalur Ketemu Marc Marquez di Mandalika, Dapat Hadiah Istimewa
-
4 Pesona Syifa Hadju Dilamar El Rumi di Tempat Impian, Cincinnya Bikin Salfok!
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Rombongan Cantika Davinca yang Renggut Dua Nyawa
-
Dilamar El Rumi di Swiss, Intip Lagi Konsep Pernikahan Impian Syifa Hadju yang Sempat Tertunda
-
Deddy Corbuzier Singgung Polisi Salah Tangkap Pemilik Akun Hacker Bjorka