-
Jalan di Pasar Induk Tanah Tinggi dipenuhi sayuran busuk akibat sampah tidak diangkut empat hari.
-
Pedagang membuang dagangan sebagai bentuk protes terhadap pengelolaan sampah pasar.
-
Kondisi kotor memicu kerugian pedagang dan menuai reaksi beragam dari warganet.
Suara.com - Media sosial dihebohkan oleh sebuah video dramatis yang merekam kondisi memprihatinkan di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Rekaman tersebut memperlihatkan pemandangan yang tak biasa. Jalanan pasar berubah menjadi lautan sayuran busuk yang dibuang begitu saja, bercampur dengan lumpur pekat dan genangan air kotor.
Aksi ini diduga kuat merupakan puncak kekecewaan dan protes para pedagang terhadap masalah sampah yang tak kunjung teratasi.
Dalam video berdurasi lebih dari satu menit itu, tampak tumpukan sawi, selada, tomat, hingga mentimun berserakan di sepanjang jalan utama pasar.
Kendaraan roda dua dan empat terlihat kesulitan melintasi jalur yang kini lebih mirip tempat pembuangan akhir daripada akses ekonomi.
Suara dalam rekaman mengeluhkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh sampah yang sudah tidak diangkut selama empat hari.
"Sudah empat hari sampah berantakan begini. Bagaimana ini pihak pengelola?" ujar seorang pria dalam video tersebut, menyuarakan keresahan para pedagang.
Ia bahkan membandingkan lambatnya penanganan sampah dengan ketegasan pengelola dalam menagih uang sewa lapak.
"Ketika bayar lapak telat, langsung disegel. Giliran sampah, malah dianggurin begini," tambahnya.
Baca Juga: Dulu Banyak yang Antre, Jesselyn MasterChef Indonesia Umumkan Restorannya Ditutup
Aksi buang sayur ini menjadi sebuah ironi yang memilukan. Di satu sisi, para pedagang terpaksa membuang hasil jerih payah mereka barang dagangan yang seharusnya menjadi sumber penghidupan.
Kerugian materiil jelas tak terhindarkan. Namun di sisi lain, aksi ini adalah teriakan terakhir mereka agar keluhan terkait kebersihan dan pengelolaan pasar didengar oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini Perumda Pasar Kota Tangerang dan Dinas Lingkungan Hidup.
Kondisi pasar yang kumuh akibat tumpukan sampah organik ini tidak hanya menimbulkan bau busuk yang menyengat, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penyakit.
Bagi para pembeli, suasana yang kotor dan becek membuat mereka enggan berbelanja, yang pada akhirnya kembali merugikan pedagang.
Protes yang awalnya bertujuan mencari solusi justru menciptakan masalah baru yang lebih kompleks.
Meskipun aspirasi para pedagang sangat bisa dipahami, cara penyampaian protes dengan membuang bahan pangan secara massal menuai beragam reaksi dari warganet.
Berita Terkait
-
Dulu Banyak yang Antre, Jesselyn MasterChef Indonesia Umumkan Restorannya Ditutup
-
Potret Rumah Mewah dan Masjid Megah Ratu Dangdut Itje Trisnawati yang Terbengkalai
-
Sengaja Tak Ikut Salat Demi Tanda Tangan, Yai Mim Malah Disodori Surat Pengusiran oleh Ketua RT
-
Jeritan dari Tepi Sungai, Anak Sekolah Berseragam Pramuka Minta Jembatan ke Prabowo!
-
Diduga Berlendir dan Lembek, 763 Porsi MBG Ditolak di Sekolah Ini
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Deretan Drama Korea Shin Min Ah Si Calon Pengantin
-
Gempi Raih Piala AMI Awards Pertama, Langsung Dipajang di Meja Belajar
-
Review Film Champagne Problems: Kisah Romansa dan Konflik Ayah-Anak
-
7 Film Pemenang Best Picture di Blue Dragon Film Awards, Terbaru Ada No Other Choice
-
Putri Adi Bing Slamet Rilis Lagu Toxic Relationship, Key Bings Ngaku Deg-degan Dihadiri Kakak
-
4 Rekomendasi Drakor Thriller Lee Je Hoon, Taxi Driver 3 Tayang Besok di Viu
-
Kode Voucher Promo Buy 1 Get 1 Film Dopamin di Cinepolis
-
Anthony Xie Tak Mau Bantah, Warganet Makin Yakin Rumah Tangga dengan Audi Marissa Bermasalah
-
Bayar Utang Orangtua hingga Raih AMI Awards, Ecko Show Bongkar Rahasia Sukses Tor Monitor Ketua
-
Helwa Bachmid Kerap Cium Kaki Habib Bahar Tiap Selesai Salat