Entertainment / Film
Minggu, 26 Oktober 2025 | 20:30 WIB
Abadi Nan Jaya (Netflix)

Suara.com - Film zombi pertama Kimo Stamboel, Abadi Nan Jaya, debut secara global pada 23 Oktober 2025 di Netflix.

Sejak awal rilis, film yang memiliki judul lain The Elixir ini sukses menempati peringkat pertama sebagai film paling banyak ditonton di Netflix Indonesia.

Seiring dengan itu, berbagai teori fans mulai bermunculan di media sosial.

Ya, film ini membuka ruang yang memancing fans untuk berteori.

Lantas, apa saja teori-teori tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Teori Hujan

Abadi Nan Jaya

Seperti diketahui, film yang dibintangi oleh Donny Damara, Eva Celia dan Mikha Tambayong ini menghadirkan warna baru dalam dunia zombie, yakni kelemahan terhadap air.

Di tengah derasnya hujan tropis Indonesia, makhluk menakutkan yang haus darah itu justru berubah menjadi tenang.

Menurut teori fans Abadi Nan Jaya, hujan hadir karena adanya simbol campur tangan Tuhan, satu-satunya yang memiliki kehendak atas alam dan kehidupan ini.

Baca Juga: Film Abadi Nan Jaya, Zombie Lokal Terniat dan Sayang Banget Dilewatkan!

Berdasarkan teori tersebut pula, hujan ditafsirkan bukan sekadar cuaca, melainkan tanda bahwa hanya Tuhan yang bisa menolong manusia di tengah kekacauan dunia Abadi Nan Jaya.

Salah satunya untuk menolong Bambang dan Kenes yang tengah terkepung untuk menemui anggota keluarga mereka yang lain.

Sementara itu, untuk menjawab teori ini, Kimo pun angkat suara.

Kimo menjelaskan bahwa keputusan memberi kelemahan air pada zombie bukan tanpa alasan.

“Setiap zombie pasti punya kryptonite-nya,” ujar Kimo. “Karena cerita ini berasal dari tanaman, maka logikanya kami ambil dari alam. Kalau tanaman kena air, mereka akan diam, tenang, karena air adalah yang memberi mereka kehidupan,” lanjut Kimo.

Kimo mengungkap, ide tersebut muncul karena akar cerita film memang terhubung dengan dunia tanaman, khususnya tumbuhan kantong semar yang menjadi bahan jamu penyebab wabah.

Load More