Entertainment / Gosip
Senin, 10 November 2025 | 12:45 WIB
Ernest Prakasa. (Instagram/@ernestprakasa)
Baca 10 detik
  • Ernest Prakasa menegaskan bahwa seniman memiliki tanggung jawab moral untuk bersuara tentang isu sosial dan politik.
  • Ia menilai seniman yang memilih diam justru hal yang aneh di era demokrasi saat ini.
  • Ernest merasa kebebasan berekspresi saat ini adalah kemewahan yang harus dimanfaatkan, mengingat keterbatasan di masa Orde Baru.

 

Suara.com - Komika sekaligus sutradara kenamaan, Ernest Prakasa, akhirnya buka suara mengenai citranya yang kerap vokal dalam menyuarakan isu-isu sosial dan politik di media sosial.

Lelaki berusia 43 tahun itu menegaskan bahwa apa yang dilakukannya bukanlah tanpa alasan.

Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi bintang tamu dalam program Q&A di Metro TV, Minggu, 9 November 2025.

Menurutnya, seorang seniman memiliki sebuah tanggung jawab moral untuk ikut bersuara.

"Ya, suara seniman itu suara rakyat," tutur Ernest.

Ernest Prakasa . [Instagram]

Bagi sutradara film "Agak Laen" tersebut, seniman yang justru diam dan tidak menggunakan suaranya adalah sebuah keanehan.

"Justru seniman yang tidak bersuara yang aneh," tegas Ernest.

Ia merasa, di era demokrasi saat ini, kemewahan untuk bisa berbicara bebas harus dimanfaatkan dengan baik.

Suami dari Meira Anastasia ini mengenang masa Orde Baru, di mana kebebasan berekspresi, terutama bagi etnis Tionghoa sepertinya, sangat dibatasi.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Film Tinggal Meninggal, Tayang Mulai Hari ini!

"Boro-boro mau bersuara, mau ngerayain Imlek aja dulu susah," kata Ernest.

Kini, dengan adanya platform media sosial, ia merasa memiliki kesempatan untuk menyuarakan apa yang menjadi keresahannya.

"Sekarang itu kita sudah punya kemewahan buat bersuara, masa sih kita nggak manfaatin," pungkasnya.

Load More