-
Musisi tidak harus pindah ke Jakarta, tapi perlu membangun jejaring dan mendapatkan validasi dari figur kredibel.
-
Seniman sebaiknya kuasai skena musik daerah sebelum menembus panggung nasional.
-
Soleh Solihun mendorong wadah nasional untuk berbagi ilmu dan membangun jaringan antar musisi di seluruh Indonesia.
Suara.com - Fenomena 'Jakarta Sentris' yang telah lama mengakar di industri musik Indonesia kembali menjadi sorotan tajam, kali ini diungkap oleh musisi sekaligus komedian, Soleh Solihun.
Dalam sebuah perbincangan mendalam, ia menggarisbawahi betapa vitalnya peran jejaring dan komunikasi bagi musisi dari luar Jakarta untuk bisa menembus panggung nasional.
Diskusi ini mengemuka dalam program VixTape di kanal YouTube Vindes baru-baru ini, yang menampilkan perbincangan antara Vincent Rompies, Soleh Solihun dan Haris Franky.
Soleh Solihun, yang dikenal dengan pandangannya yang kritis, membuka percakapan dengan menyatakan bahwa hijrah ke Jakarta bukanlah satu-satunya jalan menuju kesuksesan di industri kreatif.
Menurutnya, hal yang jauh lebih esensial adalah kemauan untuk bergaul dan membangun koneksi, karena kesempatan besar seringkali lahir dari interaksi tersebut.
"Di industri kreatif, mungkin orang-orang nggak perlu hijrah, tapi perlu bergaul," ujar Soleh Solihun.
Menanggapi hal ini, Haris Franky memberikan analogi menarik dengan membandingkan perjalanan karier seorang musisi dengan sistem kompetisi dalam liga sepak bola.
Baginya, seorang seniman harus terlebih dahulu membuktikan kualitasnya dan menjadi 'raja' di skena musik lokalnya sebelum melangkah ke level yang lebih tinggi di Jakarta.
"Gue ngelihatnya kayak divisi bola gitu. Lo menyelesaikan scene daerah lo dulu, baru lo naik level ke Jakarta," ungkap Haris Franky.
Baca Juga: Sal Priadi Singgung Etika Pencantuman Nama Artis di Line Up Acara Musik
Namun, Soleh Solihun menambahkan sebuah lapisan penting dalam diskusi tersebut, yakni perlunya validasi dari figur-figur yang memiliki kredibilitas di industri musik.
Lelaki berusia 46 tahun itu berpendapat, pengakuan dari seorang tokoh terpercaya seringkali lebih berdampak daripada sekadar popularitas di kota asal.
"Nggak perlu menaklukan kota kelahiran lo, tetapi hanya perlu mendapatkan validasi dari orang yang kredibel," tegasnya.
Ia kemudian menyoroti perlunya pembenahan secara menyeluruh dalam ekosistem musik, di mana peningkatan kualitas tidak hanya menjadi beban musisi semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab industri secara kolektif.
"Bukan hanya musisi yang meningkatkan kualitas, tapi secara industri juga harus berbenah," sambung Soleh.
Sebagai langkah konkret untuk memecah kebuntuan ini, Soleh Solihun melontarkan sebuah gagasan cemerlang yang terinspirasi dari solidnya komunitas stand-up comedy di Indonesia.
Berita Terkait
-
Once Ungkap Sejarah Kelam Royalti Musik di Indonesia, dari Amarah Musisi Dunia dan Bencana Kelaparan
-
Musisi Papan Atas Bersatu di IMUST 2025, Rumuskan Arah Baru Industri Musik Nasional
-
Konser eaJ Siap Digelar Akhir Pekan Ini, Stok Tiket Menipis
-
Mirip Hanni NewJeans, Vokalis Band Asal Bogor Ini Curi Perhatian di Tengah Kabar Go International
-
Bongkar Dapur AMI Awards: Viral di TikTok Tak Jamin Menang, Kualitas Tetap Jadi Raja
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Ahmad Dhani Murka Banyak Berita Hoax Tentang Hidupnya, Sebut Penyebar Fitnah 'Binatang'
-
Monoplay Melati Pertiwi Siap Digelar, Hidupkan Kembali Perjuangan 6 Pahlawan Perempuan Nusantara
-
Raisa Curhat Lagi Patah Hati di Atas Panggung: Semua Orang Tahu
-
Cerita Perjalanan Karier Rossa, Sang Diva yang Minim Obsesi Tapi Kaya Inovasi
-
Once Ungkap Sejarah Kelam Royalti Musik di Indonesia, dari Amarah Musisi Dunia dan Bencana Kelaparan
-
Komentar Nyinyir Soal Rahim Copot Viral, Dokter Irwin Lamtota Minta Maaf ke Dokter Gia Pratama
-
Awas Kena Sanksi! Remix Potongan Film Jadi Parodi di Medsos Ternyata Pelanggaran Hak Cipta
-
Bukan Ari Lasso, Ahmad Dhani Sebut Puncak Kejayaan Dewa 19 Ada di Era Once Mekel
-
'Jatuh Hati' Jadi Titik Balik Kariernya, Raisa Kini Percaya Diri Menulis Lagu
-
Blak-blakan, Farida Nurhan Bongkar Rahasia Bahagia Tanpa Suami: Bisa Pakai Jari atau Mainan