Entertainment / Film
Rabu, 19 November 2025 | 14:53 WIB
Suasana Jakarta IP Market 2025 hari pertama di Hotel Grand Sahid Jaya pada Selasa, 18 November 2025 [Suara.com/Tiara Rosana].
Baca 10 detik
  • Indonesia perdana jadi tuan rumah  Jakarta Intellectual Property (IP) Market 2025
  • Sejumlah IP raksasa seperti Nickelodeon, Pokemon, Doraemon, Crayon Shinchan, hingga jagoan lokal seperti Si Juki dan Tahilalats ikut unjuk gigi
  • Jakarta IP Market perlu jadi acara rutin

Suara.com - Jakarta membuat gebrakan besar dengan menggelar Jakarta Intellectual Property (IP) Market 2025 untuk pertama kalinya.

Acara yang dihelat di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa, 18 November 2025 ini bukan sekadar pameran biasa, melainkan sebuah pasar bisnis (B2B) skala internasional yang menjadi pertaruhan besar bagi industri kreatif Tanah Air.

Dengan ambisi menjadikan Jakarta sebagai hub atau pusat perdagangan lisensi kekayaan intelektual di Asia Tenggara, acara ini mempertemukan lebih dari 100 IP lokal dan global dengan para pemain besar di industri. Mulai dari kreator, investor, hingga pabrikan berkumpul dalam satu atap.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang menandai komitmen penuh pemerintah daerah untuk memajukan sektor ekonomi kreatif.

Sejumlah IP raksasa seperti Nickelodeon, Pokemon, Doraemon, Crayon Shinchan, hingga jagoan lokal seperti Si Juki dan Tahilalats ikut unjuk gigi.

Menurut Ricky Pesik dari Komite Ekonomi Kreatif Jakarta, penyelenggaraan Jakarta IP Market adalah sebuah momentum yang sudah lama dinantikan.

Selama ini, para kreator Indonesia justru lebih sering menjadi "tamu" di pameran-pameran IP internasional di luar negeri.

"Ini adalah sebuah akumulasi dari upaya bersama, upaya kolektif para pelaku IP di Indonesia untuk bisa menjadi bagian di dalam peta global market IP," kata Ricky Pesik saat ditemui di lokasi acara.

Dia menjelaskan bahwa selama 10 tahun terakhir, para pelaku ekonomi kreatif di bidang IP sangat aktif berpartisipasi di berbagai pasar IP internasional. Namun, kini adalah waktu yang tepat bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah.

Baca Juga: Mengupas Blueprint IP Raksasa Visinema di Balik Ledakan Fenomenal Film Jumbo

"Nah, kali ini rasanya waktu yang tepat buat kita sendiri menjadi tuan rumah dari kegiatan ini. Jadi ini sebuah inisiatif yang sangat strategis bagi Jakarta maupun bagi Indonesia," tegasnya.

Inisiatif ini juga sejalan dengan visi besar Pemprov DKI Jakarta yang ingin menaikkan peringkat Jakarta dalam indeks kota global, terlebih menjelang perayaan 500 tahun Jakarta pada 2027 mendatang.

Tantangan Bersaing dengan Raksasa Asia

Meski optimis, Ricky tidak menampik adanya tantangan besar. Tantangan pertama adalah soal jejaring untuk menarik para pemain besar dunia yang jadwalnya sangat padat.

Jakarta harus bersaing dengan kota-kota lain yang sudah lebih dulu menjadi tuan rumah pasar IP, seperti Hong Kong, Tokyo, dan Seoul.

"Bagaimana kita bisa menyesuaikan dengan jadwal mereka? Karena kehadiran mereka sangat penting," ujarnya.

Load More