Entertainment / Film
Senin, 01 Desember 2025 | 17:01 WIB
General Manager Digital Content Creation and Community Telkomsel, Anto Sihombing (Suara.com/Rosiana)
Baca 10 detik
  • Telkomsel melalui MAXStream Studios menggelar kompetisi film pendek Secinta Itu Sama Indonesia (SISI) sebagai lanjutan dari program tahun lalu.

  • Dari lebih 190 karya yang masuk, sutradara Aco Tenriyadelli menyeleksi tiga film terbaik yang ditayangkan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF).

  • Tiga film terpilih adalah Yuck & Yum! karya Kurnia Alexander, A Sanctuary For Nobody karya Ayesha Alma Almera, dan The Lost Forest karya Mizam Fadilah Ananda.

Film ini digarap oleh Ayesha Alma Almera, sineas asal Yogyakarta yang menekuni dunia penyutradaraan melalui berbagai program internasional, seperti Cinema Crash Course di Kinosaurus Jakarta, BIFAN NAFF Fantastic Film School di Korea Selatan, serta Short Film Incubator oleh Objectifs Centre Singapura.

3. The Lost Forest

Film garapan Mizam Fadilah Ananda ini berkisah tentang Uli, seorang anak yang tumbuh di goa karst Kalimantan dengan tradisi pra-sejarah, dilepas ke hutan untuk membuktikan kisah leluhur yang selama ini diyakini sukunya.

Namun, ketika ia menemukan jejak manusia modern di dalam hutan, Uli dihadapkan pada pilihan sulit: tetap berpegang pada mitos nenek moyang atau menerima kenyataan baru yang berpotensi mengguncang identitas komunitasnya.

Mizam memulai kariernya di balik layar sebagai pencatat adegan dan asisten sutradara dalam sejumlah produksi, seperti Pertaruhan (2017), Love for Sale (2018), Mantan Manten (2019), dan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020).

Ia kemudian dipercaya sebagai Asisten Sutradara 1 di film besar seperti Love for Sale 2 (2019) dan Mencuri Raden Saleh (2022).

Pada tahun 2022, Mizam debut sebagai sutradara film layar lebar melalui karya horor Tumbal Kanjeng Iblis.

Load More