Entertainment / Film
Kamis, 25 Desember 2025 | 18:15 WIB
Ferly Halim membawa tiga filmnya ke Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Produser Ferly Halim menampilkan tiga proyek Langit Pictures di JAFF 2025 untuk memperkuat eksistensi perusahaan.
  • Salah satu proyeknya, film Takkan Kubiarkan Kau Menangis, akan rilis 2026 dan debut sutradara Halim.
  • Dua proyek lain mencakup horor psikologis Lubang 13 dan komedi horor dramatis Bisa Kalee.

Suara.com - Ajang bergengsi Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025 menjadi saksi langkah besar produser Ferly Halim dalam memperkuat eksistensi Langit Pictures Indonesia.

Tidak tanggung-tanggung, Ferly membawa tiga proyek film fitur sekaligus yang kini tengah berada dalam berbagai tahap produksi, mulai dari pengembangan cerita hingga pascaproduksi.

Kehadiran Langit Pictures di JAFF tahun ini bukan sekadar partisipasi biasa.

Ini adalah pernyataan visi Ferly Halim dalam membangun portofolio film yang mengedepankan kekuatan karakter dan kedekatan emosional dengan penonton.

Salah satu proyek yang mencuri perhatian adalah Takkan Kubiarkan Kau Menangis.

Film drama yang kini memasuki tahap pascaproduksi ini dijadwalkan menyapa penonton di bioskop pada tahun 2026.

Menariknya, film ini menjadi tonggak sejarah bagi Ferly Halim karena menandai debutnya sebagai sutradara film panjang.

Mengangkat tema universal tentang ikatan batin antara ibu dan anak, film ini juga memotret perjuangan generasi muda dalam mengejar mimpi di dunia musik.

Ferly menjanjikan sebuah penceritaan yang intim, di mana harapan personal harus berbenturan dengan realitas kehidupan yang kerap tak terduga.

Baca Juga: 15 Film Indonesia Terbaru Siap Tayang di Bioskop Januari 2026

Selain drama, Langit Pictures juga memamerkan keberanian mereka dalam mengeksplorasi spektrum genre yang lebih luas melalui dua proyek yang masih dalam tahap pengembangan.

Pertama, ada Lubang 13, sebuah film horor psikologis yang diangkat dari kisah nyata yang memilukan.

Dengan sentuhan elemen thriller, film ini dirancang untuk mengaduk emosi sekaligus membangun ketegangan melalui lapisan psikologis karakternya yang kompleks.

Kedua, bagi pencinta film yang lebih ringan namun tetap berbobot, hadir proyek berjudul Bisa Kalee.

Film ini mengusung genre komedi horor dengan bumbu dramatik, memadukan gelak tawa dengan konflik emosional yang tetap menyentuh sisi kemanusiaan.

Bagi Ferly Halim, membawa proyek-proyek ini ke JAFF adalah langkah strategis untuk mematangkan karya.

Load More