Foto / News
Jum'at, 28 November 2025 | 06:00 WIB
Foto udara pengendara melintasi jalan nasional Medan-Banda Aceh yang terendam banjir di Desa Peuribu, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc]
Foto udara permukiman penduduk yang terendam banjir di Desa Teupin Peuraho, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc]
Warga menyaksikan sejumlah rumah rusak tertimbun lumpur dan sampah kayu pascabanjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (27/11/2025). [ANTARA FOTO/Ampelsa/foc]
Seorang warga mengabadikan suasana Sekolah Dasar Negeri Teupin Peuraho yang diliburkan akibat banjir di Desa Teupin Peuraho, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc]
Warga menyaksikan jembatan lintas jalur nasional putus akibat diterjang banjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (27/11/2025). [ANTARA FOTO/Ampelsa/foc]
Foto udara permukiman penduduk yang terendam banjir di Desa Teupin Peuraho, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc].
Foto udara pengendara melintasi jalan nasional Medan-Banda Aceh yang terendam banjir di Desa Peuribu, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc]

Suara.com - Foto udara pengendara melintasi jalan nasional Medan-Banda Aceh yang terendam banjir di Desa Peuribu, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). Banjir besar akibat hujan deras merendam sejumlah wilayah di Aceh. Sebanyak 16 kabupaten/kota di Aceh dilaporkan terdampak banjir tersebut.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), jumlah warga terdampak mencapai 119.988 jiwa dari 33.817 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut, sekitar 20.759 jiwa telah mengungsi sementara, dan sedikitnya tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir dan longsor.

Menanggapi kondisi kritis ini, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi untuk wilayah Aceh mulai 28 November hingga 11 Desember 2025. Penetapan status darurat diharapkan mempercepat mobilisasi bantuan dan koordinasi penyelamatan di berbagai daerah terdampak.

Bencana ini juga merusak sejumlah badan jalan dan jembatan, akses transportasi darat ikut terputus sehingga mempersulit proses evakuasi dan distribusi bantuan. Pemerintah telah mulai menyalurkan bantuan darurat serta meminta dukungan helikopter untuk menjangkau wilayah terisolasi akibat terputusnya jalur darat. [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/Ampelsa/foc]

Load More