Suara.com - Banyak orang bermasalah dengan bau mulut mereka. Hal ini umumnya terjadi ketika Anda bangun di pagi hari. Tapi ada juga yang yang berkepanjangan, itu yang disebut dengan istilah halitosis. Halitosis sering membuat membuat frustasi. Dan ini bisa membuat seseorang kurang percaya diri saat harus tampil di depan orang lain.
Ada anggapan bahwa obat kumur dapat membantu menghilangkan bau mulut. Tapi sesungguhnya obat kumur hanya menawarkan solusi sementara, dan tidak mengobati penyebabnya. Untuk mengobati bau mulut, Anda terlebih dahulu harus mengetahui penyebabnya. Berikut beberapa hal yang bisa memicu bau mulut.
Asupan makanan.
Pencernaan dimulai di mulut dan beberapa jenis makanan yang Anda makan dapat menimbulkan bau tak sedap. Petai, jengkol, bawang dan bawang putih masuk dalam kategori ini. Tapi jika ini masalahnya, Anda tak perlu khawatir karena bau itu akan hilang dengan sendirinya setelah diproses tubuh.
Pembersihan yang tidak maksimal.
Sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi dan gusi bisa menimbulkan bau tak sedap. Jadi sangat dianjurkan untuk menggosok gigi setelah makan. Lebih bagus lagi jika Anda menggunakan dental floss, karena ini akan membuat pembersihan makin sempurna.
Kondisi kesehatan.
Bau mulut juga bisa disebabkan penyakit yang diderita seseorang. Jika Anda tetap mengalami halitosiS berkepanjangan, meski cukup rajin membersihkan gigi dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Karena bisa saja Anda mengidap penyakit bronkitis, pneumonia, sinus kronis, penyakit ginjal, penyakit hati, refluks asam, atau diabetes.
Penyakit gusi.
Bau mulut yang berkepanjangan juga bisa merupakan gejala penyakit periodontal, yakni penyakit gusi. Hal ini terjadi ketika plak terbentuk pada gigi Anda, karena pembersihan yang tidak benar.
Obat yang dikonsumsi.
Beberapa jenis obat juga bisa mengakibatkan mulut kering sehingga berbau. Ini karena produk air liur terganggu, padahal air liur berfungsi untuk menetralkan asam dan menghilangkan sel-sel mati dari pipi, lidah dan gusi. Obat penenang, nitrat, dan obat kemoterapi juga dapat menyebabkan halitosis. Jika obat Anda menyebabkan bau mulut, minta dokter meresepkan alternatif lainnya. (Sumber: easygoodhealth.com)
Berita Terkait
-
8 Skincare Terbaik agar Kulit Sehat Anti Kusam
-
Usia 50-an Sebaiknya Pakai Skincare Apa Saja? Ini Saran Dokter Kulit agar Awet Muda
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental