Suara.com - Sebuah studi baru telah menunjukkan manfaat dari diet ikan mentah, sayuran, dan teh hijau yang selalu dikonsumsi perempuan Jepang sehingga punya harapan hidup tertinggi dibandingkan negara-negara lain.
Hidup perempuan Jepang berada di kisaran 86,4 tahun. Data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan bahwa usia perempuan Jepang melebihi perempuan Inggris yang bisa punya harapan hidup sampai 82,8 tahun. Perempuan Irlandia Utara dan Wales punya harapan hidup 82,1 tahun. Sedangkan Skotlandia di angka 80,7 tahun.
Namun Kantor Statistik Nasional mengatakan perempuan Inggris bisa mencapai umur panjang saat mengadopsi gaya hidup Jepang, dengan angka-angka menunjukkan potensi kenaikan harapan hidup bagi perempuan Inggris.
Diet tradisional Jepang menggabungkan makanan rendah kalori disajikan dalam porsi terkontrol. Menurut Naomi Moriyama, penulis buku Japanese Women Don't Get Old or Fat: Secrets of My Mothoer's Tokyo Kitchen, membeberkan jika rata-rata orang Jepang makan 25 persen lebih sedikit kalori dibandingkan rata-rata orang Jepang.
Crag Wilcox, seorang pakar gerontologi terkemuka mengatakan kepada The Times jika diet orang Jepang penuh dengan makanan yang mampu melawan penyakit.
"Mereka makan tiga porsi ikan dalam seminggu, rata-rata. Banyak biji-bijian, sayuran dan produk kedelai. Tahu dan rumput laut dari siapa pun di dunia. Juga cumi-cumi dan gurita yang kaya taurin berfungsi menurunkan kolesterol dan tekanan darah," kata Crag.
Namun, berbeda dengan pria Jepang punya harapan hidup rata-rata sampai 79,9 tahun. Lebih tinggi dari harapan hidup lelaki Inggris yang rata-rata mencapai 79 tahun. Lelaki Wales, Irlandia Utara, dan Skotlandia masing-masing negara punya harapan hidup rata-rata mencapai 78,1 , 77,7 dan 76,5 tahun.
Namun, harapan hidup lelaki Jepang lebih rendah dengan pria Islandia punya harapan hidup 80,8 tahun, diikuti oleh pria Swiss mencapai rata-rata 80,5 tahun.
Penemuan ini dipublikasikan sebagai bagian dari ringkasan data internasional yang diterbitkan oleh ONS, yang membandingkan angka populasi, pekerjaan, dan ekonomi.(The Times of India)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak