Suara.com - Sebuah penelitian terkini menunjukkan bahwa puasa periodik telah mengidentifikasi proses biologis dalam tubuh yang mengubah kolesterol jahat dalam sel-sel lemak untuk energi sehingga mampu memerangi faktor risiko diabetes.
Kesimpulan tersebut didapat setelah para peneliti di Intermountain Heart Institute pada Intermountain Medical Center, Murray, Utah, melihat hasil bahwa setelah 10 sampai 12 jam puasa, tubuh mulai mencari-cari sumber energi ke seluruh tubuh untuk menopang dirinya sendiri.
Tubuh menarik LDL (kolesterol jahat) dari sel-sel lemak dan menggunakannya sebagai energi.
"Puasa memiliki potensi untuk menjadi intervensi diabetes yang penting," kata Benjamin Horne, PhD, direktur kardiovaskular dan epidemiologi genetik di Intermountain Medical Center Heart Institute dan peneliti utama studi tersebut, seperti dilansir dari Zeenews.
Selama ini para eneliti telah mempelajari tentang puasa yang memang bermanfaat bagi kesehatan selama bertahun-tahun.
"Namun kami tidak tahu mengapa puasa dapat memberikan manfaat kesehatan, dan setelah kami amati ternyata terkait dengan rendahnya risiko diabetes," katanya lagi.
Arti prediabetes, lanjut Horne, jumlah glukosa atau gula, dalam darah lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk disebut diabetes.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Horne dan timnya pada 2011 difokuskan pada orang sehat yang melakukan puasa selama satu hari dan menunjukkan bahwa rutin puasa (hanya minum air) dikaitkan dengan kadar glukosa lebih rendah dan penurunan berat badan.
"Perubahan yang paling menarik atau tak terduga semua terkait dengan kesehatan metabolik dan risiko diabetes. Bersama dengan penelitian kami sebelumnya yang menunjukkan bahwa rutin puasa dikaitkan dengan rendahnya risiko diabetes dan penyakit arteri koroner," jelasnya.
Studi ini akan dipresentasikan pada 2014 American Diabetes Association Scientific Sessions di San Francisco.
Berita Terkait
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?
-
Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jadwal Puasa Sunah Bulan September 2025, Lengkap dengan Niat dan Doanya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!