Suara.com - Mengalami perut kembung tentu saja membuat Anda merasa tak nyaman.
Kembung itu sendiri adalah sesuatu yang terjadi sangat alami. Kondisi ini terjadi karena terganggunya proses pencernaan yang dipicu oleh akumulasi produksi cairan atau gas.
Kembung mungkin tidak selalu disebabkan oleh gas yang berlebihan di dalam tubuh, tetapi juga dapat menjadi cara tubuh menangani gas.
Bila Anda mengalami keluhan ini, cobalah cara alami terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat.
Anda perlu mengetahui bahwa ada beberapa makanan yang mampu membantu mengatasi perut kembung. Apa saja? Berikut uraiannya:
1. Yogurt
Ini adalah salah satu makanan yang dapat di makan saat perut kembung. Reguler asupan yogurt dengan bakteri baik akan memperlancar pencernaan dan mencegah perut untuk mengembang. Yogurt dengan rasa tawar merupakan pilihan terbaik untuk mengatasi keluhan ini.
2. Pisang
Asupan sodium yang tinggi juga dapat menjadi pemicu perut kembung. Satu buah pisang adalah salah satu makanan yang baik di makan untuk mengekang kembung. Kalium dalam pisang dapat membantu mengatasi asupan natrium dan dapat menyeimbangkannya dalam proses pencernaan. Mempertahankan tingkat natrium kalium yang baik sangat penting untuk menjaga keseimbangan air.
3. Nasi
Nasi benar-benar dicerna dalam usus kecil tidak seperti zat tepung lainnya seperti gandum, jagung dan kentang. Ini adalah salah satu makanan yang baik dikonsumsi saat perut kembung.
4. Teh herbal
Ini adalah antispasmodik. Hal ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengatasi kembung. teh herbal dapat membantu saluran pencernaan bekerja dengan rileks dan memungkinkan perut untuk kembali ke kontraksi normal.
5. Mentimun
Mentimun juga makanan yang baik dikonsumsi saat peruta Anda kembung. Air yang tinggi dan kandungan seratnya akan membantu meratakan perut Anda ketika kembung dan juga akan membantu Anda menurunkan berat badan.
6. Pepaya
Pepaya mengandung zat putih susu yang disebut papain, membuatnya menjadi salah satu makanan yang tepat dimakan saat perut kembung. Papain merupakan pencahar yang baik. Hal ini membantu dalam gerakan usus yang baik. (Boldsky)
Berita Terkait
-
K-Food Halal Ikut Meriahkan SIAL INTERFOOD 2025 di Jakarta
-
Selera Makanmu Ungkap Rahasia Karaktermu: Si Perfeksionis Suka Sayur, Siapa Kamu?
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Pengakuan Jay Idzes: Masakan Indonesia Mengalahkan Italia
-
Bolehkah Anjing Makan Apel dan Pisang? Ini Daftar Buah yang Aman dan yang Harus Dihindari
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?