Suara.com - Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tarik Jasarevic mengatakan, para petugas kesehatan sedang memantau 82 orang yang pernah kontak dengan balita yang meninggal karena ebola di Mali pekan lalu, tetapi tidak ada kasus baru penyakit itu telah dilaporkan.
"Tiga pejabat WHO sudah di negeri ini, telah berkunjung ke Mali sepekan lalu untuk menguji kesiapan Ebolanya, dan lima orang telah tiba," kata Jasarevic pada Selasa (28/10/2014).
Mali menjadi negara Afrika Barat keenam yang melaporkan kasus penyakit itu, dan para petugas kesehatan ingin mencoba untuk menangani virus tersebut sebelum menyebar di luar kendali.
Ebola telah menewaskan sekitar 5.000 orang di Sierra Leone, Liberia dan Guinea. Namun Senegal dan Nigeria keduanya menghentikan virus di jalurnya dengan melacak ratusan orang yang telah kontak dengan orang yang pertama kali membawanya ke negara mereka, dan mereka terus-menerus memantau mereka untuk kemungkinan gejala.
Gadis itu telah melakukan perjalanan dengan neneknya ratusan kilometer dengan bus dari Guinea melalui ibu kota Mali dan dirawat di rumah sakit di kota Mali barat, Kayes, pada 20 Oktober, namun meninggal empat hari kemudian.
WHO mengatakan gadis itu sudah mulai menunjukkan gejala termasuk demam, muntah dan darah dalam tinjanya - dan oleh karena itu menular - sebelum dibawa ke Kayes.
Jasarevic mengatakan nenek gadis 2 tahun itu "sejauh ini baik-baik saja", namun penyakit mematikan itu dapat berlangsung hingga 21 hari untuk muncul pada pasien, sehingga semua 82 orang yang kontak telah ditelusuri, termasuk 11 petugas kesehatan, akan terus dipantau.
Sumber-sumber diplomatik telah menyatakan keprihatinan tentang kesiapan Mali, salah satu negara termiskin di dunia, untuk mengatasi wabah itu.
Rumah bagi misi penjaga perdamaian PBB, negara mayoritas Muslim itu masih berjuang menghadapi gerilyawan Islam di utara setelah perang singkat yang dipimpin Prancis tahun lalu.
Kemungkinan mendirikan pusat perawatan di Kayes sedang dibahas, kata Jasarevic, dan 40 relawan telah terlatih dalam pelacakan kontak, yang dianggap sebagai salah satu kunci pertahanan terhadap penyakit yang cepat menyebar itu. (Reuters)
Berita Terkait
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Suho EXO Bahas Patah Hati dan Perpisahan di Lagu Solo Terbaru 'Who Are You'
-
The Spy Who Dumped Me: Ketika Mila Kunis Jadi Mata-Mata Dadakan, Malam Ini di Trans TV
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja