Suara.com - Susu seperti kita ketahui kaya akan manfaat untuk kesehatan. Susu mengandung kalsium dan vitamin D yang membantu mempertahankan kepadatan tulang. Tapi penelitian baru-baru ini justru menyanggahnya.
Sebuah studi yang dilakukan di Swedia pada 100.000 orang menemukan bahwa konsumsi susu lebih dari 3 gelas per hari, justru meningkatkan risiko patah tulang dan kematian dini.
Penelitian yang dipublikasikan di dalam British Medical Journal ini mengamati kebiasaan minum susu dua kelompok besar, yakni 60 ribu perempuan dan 50 ribu lelaki berusia 45-79 tahun di Swedia.
Selama dua dekade penelitian ditemukan bahwa perempuan yang meminum susu 3 gelas atau lebih setiap harinya berisiko mengalami kerapuhan tulang
dan kematian jauh lebih tinggi daripada perempuan yang minum susu satu gelas per hari atau kurang dari itu.
Hal yang sama juga terjadi pada lelaki. Namun secara keseluruhan risiko kematian lelaki lebih rendah daripada perempuan.
Risiko kesehatan ini dipicu adanya kandungan laktosa dan galaktosa yang tinggi pada susu sapi yang bisa meningkatkan risiko kerusakan sel, mengurangi daya tahan tubuh serta memicu penuaan dini.
Meski demikian Anda tak perlu khawatir untuk mengonsumsi panganan berbahan dasar susu. Pasalnya kandungan laktosa dan galaktosa pada produk susu turunan seperti yogurt dan keju, justru bisa menurunkan risiko kematian dan kerapuhan tulang, terutama pada perempuan.
Yogurt juga diketahui memiliki antioksidan probiotik yang dapat mengurangi kerapuhan pada tulang. The Washington Post juga melaporkan bahwa konsumsi susu sapi di Amerika terus menurun sejak 1970 dan digantikan dengan susu alternatif seperti susu kedelai, almond dan sereal. Nah sebaiknya batasi konsumsi susu sapi mulai dari sekarang jangan melebihi 3 gelas susu per hari. (Askmen)
Berita Terkait
-
Bolehkah Minum Susu Mentah atau Raw Milk? Ternyata Banyak Klaim Kelirunya
-
Dari Beras hingga Susu UHT, Pemprov DKI Klaim Salurkan 16 Juta Pangan Bersubsidi
-
Masakan Lebih Creamy dan Lezat, Rahasianya Ada di Jenis Susu yang Dipilih!
-
5 Susu Penambah Berat Badan Tinggi Protein Rekomendasi Ahli Gizi, Waspada Produk Abal-abal
-
Apakah Susu Rendah Lemak Benar-Benar Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025