Suara.com - Pernah mendengar tentang kolera? Ya, kolera adalah infeksi usus yang gejalanya sangat mirip diare. Meski demikian, kolera lebih berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dalam hitungan jam saja.
Faktanya, kolera merupakan penyakit infeksi usus yang bersifat akut sehingga dapat memburuk dengan cepat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang berkembang biak dan menyebar melalui kotoran manusia.
Bakteri tersebut dapat menyebar dan menyebabkan wabah dengan sangat cepat bila mengontaminasi air dan makanan
Pengobatan utama kolera biasanya melibatkan terapis rehidrasi oral, di mana air minum pasien dicampuri dengan garam dan gula yang dapat meningkatkan toksisitas bakteri kolera.
Dalam suatu penelitian para ilmuwan telah mendapati bahwa mengganti gula dengan tepung beras dapat mengurangi toksisitas bakteri hampir 75 persen.
Menurut Melanie Blokesch dari Swiss Federal Institute of Technology (EPFL) di Lausanne, masalah kolera dimana saat bakteri juga menginfeksi ketika seseorang mengonsumsi glukosa untuk mengobati dan justru meningkatkan ekspresi gen yang membuatnya beracun.
Blokesch dan Andrea Rinaldo di EPFL menemukan data yang saling berkolerasi dari wabah kolera di Haiti baru-baru ini, yang menyatakan dengan terapi rehidrasi oral maka penyembuhan lebih efektif.
Blokesch menguji pertumbuhan bakteri kolera dengan menggunakan gula dan tepung kanji dan dibandingkan dengan yang menggunakan kentang dan beras untuk melihat bagaimana masing-masing zat akan mempengaruhi gen toksin kolera.
Para ilmuwan menemukan bahwa kedua aktivitas gen, serta produksi toksin kolera meningkat ketika bakteri diberi glukosa tetapi mereka mengalami penurunan ketika diberi makan dengan tepung kanji dan beras.
"Meskipun penjelasan ini rumit, salah satu alasannya adalah jenis gula yang diberikan untuk bakteri mempengaruhi mekanisme yang mengatur aktivitas gen penghasil racun. Pada akhirnya, efek ini mempengaruhi kemampuan bakteri untuk menginfeksi manusia," kata Blokesch
Meski demikian ia menambahkan bahwa pihaknya tak menyerukan untuk segera berhenti melakukan terapi oral dengan konsumsi gula, karena hasil terapi juga bekerja dengan baik. Namun sebaiknya secara bertahap, lanjut Blokesch, menggantinya dengan tepung beras. (Zeenews)
Berita Terkait
-
4 Milky Toner dengan Ekstrak Beras, Rahasia Wajah Auto Cerah dan Kenyal!
-
Promo Superindo Hari Ini 30 Oktober 2025: Diskon Minyak Goreng hingga Popok Bayi
-
Promo Superindo Hari Ini: Panduan Lengkap Belanja Hemat 27-30 Oktober 2025
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Pelototi Pedagang, Pemerintah Dirikan Satgas Pengendalian Harga Beras
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya