Suara.com - Radang sendi umumnya menimpa mereka yang berusia lanjut. Namun belakangan, penyakit ini juga banyak dialami anak-anak sehingga menyebabkan melemahnya fungsi sendi sebagai penghubung antar tulang.
Gejala yang dirasakan adalah susah menggerakkan anggota tubuh. Jika ini terjadi, maka jangan menganggap enteng, karena salah satu penyakit radang sendi bisa menyebabkan cacat permanen. Penyakit ini dalam istilah kedokteran disebut dengan Ankylosing spondylitis (AS) atau disebut juga rematik genetik.
Penyakit ini merupakan proses autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi-sendi misalnya di tulang belakang/ sendi panggul/sendi lutut dan biasa diderita oleh kaum Adam. Menurut dr. Rudy Hidayat SpPD-KR dari Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, penyakit ini dipengaruhi oleh gen HLA-B27 dan mulai menyerang pada usia 20an.
"Penderita penyakit ini umumnya lelaki usia muda sekitar 20 tahun yang menderita sakit pinggang terus menerus lebih dari tiga bulan," ujar dokter Rudy pada 'Seminar Manajemen Ankylosing Spondylitis' di Jakarta, Minggu, (21/12/2014).
Jika telat diobati, maka pasien bisa mengalami kecacatan permanen di bagian ruas tulang belakang sehingga menyebabkan bungkuk atau kekakuan di daerah sendi. Efek jangka panjangnya juga bisa menimbulkan peradangan di organ lain.
"Manifestasi jangka panjang penyakit ini bisa memicu kelainan pada mata, feses berdarah, penebalan kulit hingga penyakit jantung," lanjut Rudy.
Lalu apa saja gejala penyakit ankylosing spondylitis? Berikut beberapa gejalanya, seperti diungkapkan dokter Rudy.
1. Rasa nyeri yang bertahap di punggung bawah dan pantat yang tidak hilang selama tiga bulan
2. Rasa nyeri antara tulang belikat dan leher yang tidak hilang selama tiga bulan
3. Rasa nyeri dan kekakuan di bagian belakang tubuh, terutama saat beristirahat
4. Rasa nyeri dan kekakuan hilang ketika mulai beraktivitas atau digerakkan kembali
5. Tulang belakang terasa lebih kaku. Ini membuat seseorang merasa sulit untuk membungkuk atau tegak karena sulit menggerakkan bagian tubuhnya.
Berita Terkait
-
3 Kandungan dalam Makanan yang Bisa Memicu Radang Sendi, Wajib Diwaspadai!
-
3 Jenis Makanan Sehat Ini Justru Bisa Picu Radang Sendi, Batasi Konsumsi
-
7 Faktor Penyebab Asam Urat yang Jarang Disadari
-
Penderita Asam Urat Boleh Minum Kopi atau Tidak? Begini Penjelasan Lengkapnya
-
Penyebab Radang Sendi yang Umum Terjadi: Jenis Kelamin, Usia, dan Berat Badan Bisa Berpengaruh
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?