Suara.com - Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan manfaat mengonsumsi segelas wine untuk menurunkan risiko gagal jantung dibanding mereka yang tidak minum sama sekali.
Menurut peneliti, lelaki paruh baya yang minum wine hingga 7 gelas kecil seminggu dapat menurunkan risiko hingga 20 persen terhadap penyakit gagal jantung. Tak hanya bagi lelaki, temuan ini juga berimplikasi pada perempuan yang mengonsumsi 7 gelas wine dapat mengurangi risiko penyakit gagal jantung sebanyak 16 persen.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti melibatkan 14.600 lelaki dan perempuan berusia 45 dan 64 tahun yang mengonsumsi wine selama 24-25 tahun dan hubungannya dengan penyakit gagal jantung. Responden dinyatakan ada yang masih sering mengonsumsi alkohol ataupun sudah dicap sebagai mantan peminum.
Peneliti Scott Solomon dari Harvard Medical School di Boston, mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa minum alkohol tidak memberikan kontribusi peningkatan risiko gagal jantung dan bahkan dapat melindungi jantung dari kelainan ini.
Namun peneliti mengingatkan bahwa temuan ini tidak boleh dijadikan alasan untuk mengonsumsi alkohol sembarangan, karena minuman keras merupakan gaya hidup tak sehat yang berisiko munculnya penyakit lain. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat