Suara.com - Pakar gizi dari Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Profesor Ratna Djuwita mengatakan kekurangan asupan asam lemak esensial yakni Omega 3 dan 6 dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
"Kalau tidak tercukupi Omega 3 dan 6, maka pertumbuhan otak terganggu karena 'makanan' untuk sel-sel otaknya menjadi kurang," katanya di Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Ahli gizi kesehatan masyarakat itu menambahkan asam lemak esensial penting terutama dalam periode tumbuh kembang anak sejak usia dini termasuk pada saat masih janin berada dalam kandungan.
Pertumbuhan dan perkembangan otak, lanjutnya, dapat terganggu jika sel-sel otak tidak mendapat cukup nutrien atau zat gizi untuk tumbuh dan berkembang.
"Omega 3 dan 6 sangat penting untuk membentuk sel-sel tubuh termasuk otak," terangnya.
Ratna juga mengatakan kebutuhan asupan gizi Omega 3 dan 6 akan semakin dibutuhkan terutama saat memasuki masa pubertas untuk menunjang masa tumbuh kembang anak. Asam lemak esensial itu, lanjutnya, berguna untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan psikososial, kognitif, dan motorik anak. Selain itu, Omega 3 dan 6 merupakan nutrisi penting yang berperan positif terhadap kesehatan jantung, lanjutnya.
"Omega 3 dan 6 dapat menurunkan resiko penyakit jantung sejak usia dini karena menurunkan kolesterol," ujarnya.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi, konsumsi Omega 3 dianjurkan sebanyak 0,9 gram dan Omega 6 sebanyak 10 gram bagi anak usia 7-9 tahun. Selain itu, anak laki-laki pada usia 10-12 tahun dianjurkan untuk mendapat asupan Omega 3 sebanyak 1,2 gram dan Omega 6 sebanyak 12 gram per hari.
Sedangkan, pada usia sama, anak perempuan membutuhkan satu gram Omega 3 dan 10 gram Omega 6. Dua lemak esensial ini antara lain dapat ditemukan di ikan, telur, kedelai, kacang kenari dan bayam. (Antara)
Berita Terkait
-
Rahasia Suplemen Omega-3: Benarkah Turunkan Risiko Stroke Hingga 25 Persen?
-
Peran Nutrisi Mikro dan Omega 3 dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan
-
Omega 3 Susu Ikan Lebih Tinggi dari Susu Sapi, Benarkah?
-
Rekomendasi Susu Penambah Nafsu Makan Anak dari Merk Lokal, BPOM dan Halal Dikonsumsi
-
Suka Bikin Orang Tua Bingung: UHT VS Susu Formula, Mana yang Lebih Baik untuk Pertumbuhan Anak?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis