Suara.com - Meskipun kebiasaan makan yang sehat telah meningkat selama dua dekade terakhir, konsumsi makanan tidak sehat ternyata sudah terlanjur menjadi wabah di sebagian besar wilayah dunia.
Menurut sebuah penelitian yang melibatkan 187 negara dengan total orang dewasa yang berjumlah 4,5 miliar, bagi negara berpenghasilan tinggi umumnya menjalani pola diet yang sehat, tapi tidak lebih baik dengan pola diet yang dilakukan masyarakat di negara berpenghasilan lebih rendah.
Rata-rata, lanjut usia (lansia) dan perempuan memiliki pola hidup dan makanan yang lebih baik.
Skor tertinggi untuk konsumsi makanan sehat dilakukan oleh masyarakat di negara-negara berpenghasilan rendah seperti Chad dan Mali serta negara-negara Mediterania misalnya, Turki dan Yunani, mungkin mencerminkan aspek menguntungkan dari diet Mediterania. Sebaliknya, skor rendah untuk konsumsi makanan sehat dijalani beberapa negara Eropa tengah dan republik jajahan Uni Soviet seperti Uzbekistan, Turkmenistan, dan Kyrgyzstan.
Menurut proyeksi dari Dr Imamura pada 2020, penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab dari 75 persen kematian. Meningkatkan pola hidup sehat memiliki peran penting untuk mencegah hal ini.
Langkah kebijakan di beberapa negara sangat penting untuk membantu orang menjalani pola hidup sehat demi mengendalikan wabah obesitas dan mengurangi penyakit tidak menular di seluruh dunia.
Carlo La Vecchia dari University of Milan di Italia dan Lluis Serra-Majem dari Universitas Las Palmas de Gran Canaria di Spanyol mengatakan bahwa fokus kebijakan tetap perlu mengaitkan antara bidang pertanian, perdagangan, industri makanan, dan kesehatan untuk memperbaiki pola dan gizi makanan di berbagai daerah, dengan mempertimbangkan karakteristik diet tradisional di seluruh dunia. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit