Suara.com - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kadar testosteron dapat mempengaruhi mudah atau tidaknya seorang lelaki terkena gangguan depresi.
Dalam penelitian yang dipresentasikan di Endocrine Society 2015 di San Diego disebutkan bahwa semakin rendah testosteron pada tubuh lelaki, maka ia akan semakin mudah mengalami depresi.
"Studi menemukan dengan testosteron yang tinggi maka seorang lelaki akan lebih merasa bahagia dan mudah menghadapi permasalahan yang menghampiri, berbeda jika sebaliknya. Tanda depresi itu salah satunya adalah obesitas dan kurangnya aktivitas fisik", kata Michael Irwig, profesor di George Washington University.
"Sekarang dokter harus memahami orang-orang yang memiliki keluhan depresi dan obesitas dapat saja dipengaruhi oleh testosteron yang rendah pada tubuhnya", imbuhnya irwig.
Untuk mendapatkan temuan ini para peneliti mempelajari 200 lelaki dewasa berusia 20 hingga 77 tahun dengan kadar testosteron antara 200 hingga 350 nanogram per desiliter.
Mereka kembali diukur total kadar testosteron dan dinilai tingkat depresi dari riwayat kesehatan mereka. Hasilnya kemudian divalidasi dengan Patient Health Questionnaire 9 (PHQ-9).
Para peneliti menemukan bahwa 56 persen dari peserta penelitian memiliki gejala depresi yang signifikan.
Peneliti juga menemukan bahwa responden memiliki prevalensi yang tinggi terhadap masalah kelebihan berat badan sebesar 39 persen, obesitas 40 persen dan juga kurangnya aktivitas fisik. Lebih dari separuh responden tidak melakukan olahraga teratur dalam hidupnya .
Selain depresi dan obesitas, gejala lain yang paling umum dikeluhkan adalah disfungsi ereksi sebesar 78 persen, libido rendah 69 persen dan mudah letih sebanyak 52 persen. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis