Ilustrasi cokelat. (Shutterstock)
Sering mengalami sakit perut atau bahkan mules? Masalah pencernaan ini sering terjadi kepada kita secara tiba-tiba, dan itu tentunya akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nah, salah satu mengapa keluhan tersebut dapat terjadi, karena pola makan yang tidak dijaga. Coba periksa kembali makanan harian yang Anda konsumsi, beberapa jenis makanan berikut ternyata dapat pula menganggu sistem pencernaan Anda.
1. Frozen dinners
Ini merupakan salah satu alasan mengapa perut Anda bermasalah, yaitu karena sering mengonsumsi makanan yang sering diawetkan dalam kulkas. Makanan yang dingin itu memiliki konsentrasi lemak dan garam yang tinggi, namun mengandung kadar serat yang rendah. Menurut situs Mayo Clinic, orang dewasa setidaknya harus mengonsumsi sekitar 25-38 gram serat setiap harinya. Setiap makanan akan mengalami perubahan secara gizi dan kualitas ketika didinginkan atau dipanaskan, dan itu salah satu penyebab utama mengapa sistem pencernaan Anda bermasalah.
2. Susu
Dari semua makanan, susu paling banyak mengandung lemak. Memang susu merupakan minuman yang sehat karena kandungan kalsiumnya yang tinggi. Susu juga dikenal mengandung bakteri sehat yang baik untuk sistem pencernaan kita. Sayangnya, jenis lemak dalam produk susu adalah yang paling dapat berdampak buruk pada pencernaan. Sebuah studi pada 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Translational Medicine, mengungkapkan bahwa makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi dapat mengganggu pencernaan.
3. Cokelat
Cokelat adalah makanan yang disukai oleh hampir seluruh orang karena rasanya yang khas. Di balik kelezatannya ternyata cokelat diyakini dapat menghambat pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan pada usus, menurut studi yang diterbitkan 2005 dalam European Journal of Gastroenterology Hepatology. Terutama bagi Anda yang memiliki sindrom iritasi usus atau gangguan pencernaan lainnya, mengonsumsi cokelat sangat tidak dianjurkan.
4. Makanan ringan
Makanan olahan seperti makanan ringan bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk tetap cukup terhidrasi, terutama jika tidak mengkonsumsi cukup air sepanjang hari. Ketika tidak seimbang dengan asupan cairan, makanan seperti keripik, kacang, dan makanan ringan lainnya dapat menghambat kadar natrium yang mempengaruhi kemampuan sistem pencernaan secara efisien memproses makanan. Menurut sebuah studi 2003 yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition, dehidrasi ringan saja dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan. Untuk dapat menyeimbangkan efek negatif dari makanan ringan itu, setidaknya harus meminum 64oz air setiap hari.
Selain beberapa makanan tersebut, masih ada empat makanan lainnya yang bisa memicu munculnya gangguan pada sistem pencernaan Anda. Apa saja? Tunggu ya di artikel selanjutnya. (Lifehack.org)
Nah, salah satu mengapa keluhan tersebut dapat terjadi, karena pola makan yang tidak dijaga. Coba periksa kembali makanan harian yang Anda konsumsi, beberapa jenis makanan berikut ternyata dapat pula menganggu sistem pencernaan Anda.
1. Frozen dinners
Ini merupakan salah satu alasan mengapa perut Anda bermasalah, yaitu karena sering mengonsumsi makanan yang sering diawetkan dalam kulkas. Makanan yang dingin itu memiliki konsentrasi lemak dan garam yang tinggi, namun mengandung kadar serat yang rendah. Menurut situs Mayo Clinic, orang dewasa setidaknya harus mengonsumsi sekitar 25-38 gram serat setiap harinya. Setiap makanan akan mengalami perubahan secara gizi dan kualitas ketika didinginkan atau dipanaskan, dan itu salah satu penyebab utama mengapa sistem pencernaan Anda bermasalah.
2. Susu
Dari semua makanan, susu paling banyak mengandung lemak. Memang susu merupakan minuman yang sehat karena kandungan kalsiumnya yang tinggi. Susu juga dikenal mengandung bakteri sehat yang baik untuk sistem pencernaan kita. Sayangnya, jenis lemak dalam produk susu adalah yang paling dapat berdampak buruk pada pencernaan. Sebuah studi pada 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Translational Medicine, mengungkapkan bahwa makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi dapat mengganggu pencernaan.
3. Cokelat
Cokelat adalah makanan yang disukai oleh hampir seluruh orang karena rasanya yang khas. Di balik kelezatannya ternyata cokelat diyakini dapat menghambat pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan pada usus, menurut studi yang diterbitkan 2005 dalam European Journal of Gastroenterology Hepatology. Terutama bagi Anda yang memiliki sindrom iritasi usus atau gangguan pencernaan lainnya, mengonsumsi cokelat sangat tidak dianjurkan.
4. Makanan ringan
Makanan olahan seperti makanan ringan bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk tetap cukup terhidrasi, terutama jika tidak mengkonsumsi cukup air sepanjang hari. Ketika tidak seimbang dengan asupan cairan, makanan seperti keripik, kacang, dan makanan ringan lainnya dapat menghambat kadar natrium yang mempengaruhi kemampuan sistem pencernaan secara efisien memproses makanan. Menurut sebuah studi 2003 yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition, dehidrasi ringan saja dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan. Untuk dapat menyeimbangkan efek negatif dari makanan ringan itu, setidaknya harus meminum 64oz air setiap hari.
Selain beberapa makanan tersebut, masih ada empat makanan lainnya yang bisa memicu munculnya gangguan pada sistem pencernaan Anda. Apa saja? Tunggu ya di artikel selanjutnya. (Lifehack.org)
Komentar
Berita Terkait
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Panci Berdentang di Monas: Seruan Keras Tolak MBG dari Emak-Emak
-
Bahaya Makanan yang Terpapar Radioaktif, Udang Cikande Masih di Batas Aman?
-
Andovi dan Kemal Palevi Kompak Keluhkan Aturan Larangan Makan dan Minum di Venue Pertunjukan
-
Pemerintah Wajibkan Rapid Test di Dapur MBG, Perpres Darurat Segera Terbit
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar