Suara.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Puskesmas Panjatan II melakukan kampanye pencegahan HIV/AIDS di Pondok Pesantren Al Ma'unah Bojong.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kulon Progo Willis Prasetya, di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan kampanye ini dilandasi hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2010 bahwa kaum muda usia 15--24 tahun yang memiliki pengetahuan benar dan komprehensif tentang HIV/AIDS hanya sebesar 11,4 persen.
"Diharapkan dari kampanye ini, peserta dapat memiliki pengetahuan yang benar dan komprehensif tentang HIV/AIDS," kata Wilis.
Dia mengatakan, secara umum menurut Buku Pedoman Pembinaan dan Penyuluhan Kampanye Pencegahan HIV/AIDS "ABAT" bagi fasilitator kabupaten/kota, kelompok umur dengan pengidap AIDS tertinggi ditemukan pada usia 20--29 tahun, ini berarti jika sejak terinfeksi virus HIV sampai masuk ke kondisi terkena AIDS lamanya lima tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15--24 tahun.
"Hal tersebut menjadi latar belakang sasaran kampanye pencegahan HIV/AIDS ini pada remaja usia 15--24 tahun," katanya lagi.
Ia menyatakan, dengan kampanye itu, diharapkan mereka dapat menjaga dirinya agar tidak tertulari virus HIV dengan metode ABCDE (abstinence atau puasa melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah), Be Faithful (bagi yang telah menikah setia pada pasangannya), Condom (menggunakan kondom apabila salah satu pasangan terinfeksi HIV), Drugs (tidak menggunakan narkoba suntik), dan Equipment (mewaspadai semua alat tajam yang bisa melukai kulit).
Selain itu, kata Wilis, peserta kampanye diharapkan menyampaikan informasi mengenai HIV/AIDS ini kepada teman-teman lain, antara lain mengenai cara penularan HIV yaitu melalui cairan kelamin, darah dan air susu ibu beserta cara pencegahan penularan HIV, serta tidak bersikap diskriminatif terhadap mereka yang terinfeksi HIV maupun pengidap AIDS (orang dengan HIV/AUDS/ODHA).
"Kami berupaya menekan pengidap HIV/AIDS di Kulon Progo. Untuk itu, kami terus melakukan kampanye memerangi HIV/AIDS," kata Wilis pula. (Antara)
Berita Terkait
-
Sakit Tak Kunjung Sembuh, Fahmi Bo Akhirnya Temukan Sumber Masalah Kesehatannya
-
Mauro Zijlstra Terpinggirkan di Klub, Berharap Menit Bermain di Timnas Indonesia U-22
-
Revolusi AI di Dunia Wisata: Bukan Lagi Mesin Pencari, Tapi Jadi Asisten Pribadi
-
Bukan Cuma Jakarta, Ini 10 Kota Paling 'Beracun' di Dunia yang Bikin Sesak Napas
-
Fedi Nuril 'Serang' Pihak yang Anggap Soeharto Pahlawan, Warganet Ungkit Undang-Undang
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak