Suara.com - Selama ini perempuan yang didiagnosa menderita kanker payudara dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan atau suplemen berbahan dasar kedelai, karena dikhawatirkan dapat menghambat pengobatan anti-estrogen. Namun sebuah penelitian terkini justru menemukan manfaat mengonsumsi kedelai dalam waktu yang lama bisa mengurangi risiko munculnya penyakit ini kembali.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak masalah untuk terus mengonsumsi makanan atau minuman mengandung kedelai selama pengobatan kanker payudara," kata pemimpin studiLeena Hilakivi-Clarke, profesor onkologi Gorgetown Lombardi Comprehensive Cancer Centre di Amerika Serikat.
Anjuran untuk tidak mengonsumsi kedelai saat menjalani pengobatan kanker ini didasari oleh penelitian pada tikus yang tidak memiliki sel kekebalan, T sitotoksik sehingga mudah terserang kanker payudara. Hal ini menyebabkan ahli onkologi menganjurkan pasien kanker payudara untuk tidak mengonsumsi kedelai.
Namun setelah tim Leena meneliti kembali peran isoflavon dalam kedelai terhadap pertumbuhan sel tumor justru temuan menunjukan hal sebaliknya.
Para peneliti menemukan bahwa pada tikus yang diberi makan kedelai yang kaya akan isoflavon risiko kambuhnya kanker payudara bisa diminimalisir. Sebelum melakukan pengobatan, imun sel T pada tikus aktif setelah menerima asupan isoflavon. Akibatnya sistem kekebalan tubuh pun meningkat untuk melawan sel kanker.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kemampuan Isoflavon untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh berhasil ditemukan. Ini pulalah yang menjelaskan mengapa asupan isoflavon dalam jangka panjang sebelum tumor berkembang bisa mencegah kambuhnya kanker payudara," imbuh Clarke. (Zeenews)
Berita Terkait
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
Perjuangan Nunung Lawan Kanker Belum Usai, Ada Obat yang Wajib Diminum Seumur Hidup
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama