Suara.com - Dari semua jenis diet yang ada, ternyata diet vegetarian -- diet tinggi serat tanpa mengonsumsi daging, kata DR. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB dari FKUI/RSCM, mempunyai efek positif dan bisa mengurangi risiko penyakit degeneratif.
Penyakit degeneratif tersebut, lanjut dia, seperti diabetes (kencing manis), kolesterol dan asam urat tinggi, serta penyakit pembuluh darah jantung atau stroke. Selain itu, kata lelaki yang akrab disapa Dokter Ari, diet vegetarian juga berhubungan dengan pencegahan berbagai penyakit kanker seperti kanker usus besar (kolorektal).
"Berbagai studi terus dilakukan untuk melihat peran diet tinggi serat ini lebih lanjut," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com di Jakarta, Sabtu (25/4/2015)
Kanker usus besar, kata Dokter Ari, saat ini di Amerika sudah menjadi salah satu tiga besar penyebab kanker terbanyak dan penyebab kedua kematian karena kanker. Nah, diet tinggi serat untuk mencegah kanker ini merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan.
Peran awal penelitian serat untuk kesehatan pun, tambah Dokter Ari, dibuktikan dengan adanya angka kejadian kanker usus besar yang lebih tinggi pada orang white African yang lebih banyak mengonsumsi daging dan kurang serat ketimbang kelompok black African yang mempunyai angka kejadian yang lebih rendah. Ini dikarenakan mereka lebih banyak mengonsumsi serat.
"Adanya perbedaan kasus kolorektal pada kedua kelompok tersebut membuktikan bahwa serat mempunyai peran untuk terjadinya kanker kolorektal," imbuhnya.
Lebih lanjut Dokter Ari mengatakan salah satu artikel mutakhir yang mempublikasi peran serat muncul pada awal Maret 2015 di JAMA Internal Medicine, salah satu jurnal ternama dari Amerika.
Penelitian ini melibatkan hampir 80.000 orang dewasa. Dari 80.000 orang tersebut dibagi menjadi lima kelompok sesuai dengan diet sehari-hari: vegan/vegetarian murni (8 persen dari populasi), lacto-ovo-vegatarian/tidak mengonsumsi daging merah dan putih tapi mengonsumsi telur dan susu (29 persen), pesco-vegetarian/tidak mengonsumsi daging merah tapi masih mengosumsi daging putih (ikan atau ayam) (10 persen), semi vegetarian/makanan utama sayur-sayuran dan kacang-kacangan sesekali masih mengosumsi daging (6 persen) dan non vegetarian (48 persen).
Selanjutnya pada populasi dengan lima kelompok diet ini dilakukan follow up selama tujuh tahun. Dalam perjalanan tujuh tahun tersebut, ternyata para peneliti mencatat dari 80.000 kasus tersebut terjadi 490 kasus dengan kanker kolorektal.
Hasil studi menunjukkan bahwa pada kelompok dengan diet vegetarian mempunyai angka kejadian kanker kolorektal yang lebih rendah ketimbang pada kelompok yang tidak vegetarian. Evaluasi lebih lanjut dari kelompok diet vegetarian juga menemukan adanya penurunan jumlah kasus kanker usus besar yang paling signifikan pada kelompok pesco-vegetarian.
Hal ini membuktikan bahwa diet vegetarian, kata Dokter Ari, dapat mencegah kanker usus besar terutama pada kelompok yang tidak mengonsumsi daging merah, tapi masih mengosumsi daging putih seperti ikan atau ayam.
"Jika memang tidak memungkinkan untuk tidak mengonsumsi daging, yang penting adalah tetap mengonsumsi buah dan sayuran sepanjang hari dengan mengikuti anjuran 5 servings konsumsi sayur dan buah," jelasnya.
Berita Terkait
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
-
Rahasia Diet Sehat yang Cepat Menurunkan Berat Badan
-
Clean Eating: Gaya Makan Sehat yang Bikin Langsing Tanpa Ribet dan Drama
-
Rahasia Diet Tanpa Sengsara: Turun Berat Badan 10 Kg dengan Dukungan Komunitas
-
Vegetarian: Langkah Sederhana Mengendalikan Hipertensi, Gula Darah, dan Kolesterol
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!