Suara.com - Seringkali kita mendengar anggapan bahwa mengonsumsi buah saat sarapan bisa menyebabkan perut kembung atau sakit perut. Padahal anggapan ini hanya sekedar mitos. Menurut dokter spesialis gizi klinik FKUI RSCM, Fiastuti Witjaksono, mengonsumsi buah di pagi hari saat sarapan tidak masalah malah justru bagus untuk tubuh.
"Mengonsumsi buah di pagi hari saat sarapan tidak menyebabkan perut mules, itu hanya mitos," kata dokter Fiastuti pada peluncuran kampanye "Awali Hari dengan Kiwi" di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Bahkan menurut Fiastuti, jika dikonsumsi sebelum makan berat atau saat sarapan, buah justru bisa mengurangi asupan kalori yang masuk sehingga kenaikan berat badan bisa dikontrol. Lebih lanjut, Fiastuti menjelaskan waktu terbaik saat mengonsumsi buah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.
"Kalau untuk meningkatkan nafsu makan bisa mengonsumsi buah usai makan berat, jadi disesuaikan sesuai kebutuhan," imbuh Fiastuti.
Namun Fiastuti mengingatkan bahwa buah saat sarapan hanya sebagai pelengkap. Ia menyebut saat sarapan, seseorang harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, serat, protein, lemak, cairan dan vitamin dan mineral.
"Makan pagi ini akan lebih lengkap jika ditambah dengan konsumsi buah dan sayuran. Kalau enggak sarapan, jadinya badan cepat lelah, tidak fit dan lemas," pungkasnya.
Berita Terkait
-
4 Serum Buah Delima Kaya Antioksidan, Rahasia Wajah Kencang Bebas Flek Hitam
-
4 Toner Buah Tin Kaya Antioksidan untuk Kulit Lembap & Bebas Kerutan
-
Promo Superindo Hari Ini: Panduan Hemat Belanja Buah sampai Ayam 4-10 September 2025
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Program Hamil di Usia 35+ Bisakah? Ini yang harus Dilakukan Suami dan Istri
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar