Suara.com - Tubuh manusia memiliki sekitar 60 persen cairan. Inilah yang menjadi alasan mengapa asupan cairan amat penting, dan bila kebutuhan ini tak diperhatikan bisa mengalami dehidrasi ringan.
Dehidrasi itu sendiri dapat membawa beragam efek buruk pada tubuh seperti kelelahan bahkan Anda juga bisa pingsan karenanya. Lantas, efek buruk pala lagi yang bisa muncul akibat kekurangan cairan? Berikut penjelasannya seperti dilansir Time.
1. Konsumsi lebih banyak gula
Dehidrasi membuat Anda ingin mengonsumsi makanan atau minuman manis. Akibatnya, Anda pun semakin berpotensi untuk mengalami kenaikan berat badan.
2. Kulit kering
Anne Marie Tremain, dokter spesialis kulit di Long Beach, California mengatakan bahwa asupan cairan yang cukup membuat kulit sehat, kencang dan bercahaya. Jadi, bisa Anda bayangkan bila kulit kekurangan cairan, tentu menjadi tak segar alias kusam dan kering.
3. Tingkatkan risiko kecelakaan
Kekurangan cairan juga membuat konsentrasi menurun. Salah satu akibat dari konsentrasi yang menurun adalah meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas seperti yang terungkap dalam sebuah penelitian. Para peneliti mengatakan bahwa kelalaian seseorang dalam mengemudi meningkat hingga dua kali lipat saat mengalami dehidrasi.
4. Pengaruhi mood
Minum segelas air bisa berdampak besar pada suasana hati Anda. "Efek neurologis dari dehidrasi dapat menyebabkan iritabilitas," kata Dr Podesta. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa dehidrasi bisa membuat perempuan kehilangan fokus dan mudah tersinggung.
5. Menggigil
Yang juga perlu Anda tahu adalah dehidrasi bisa membuat tubuh menggigil. Hal ini terjadi, kata Dr Podesta, karena tubuh mulai membatasi aliran darah ke kulit. Selain itu, dehidrasi juga membuat tubuh kesulitan dalam mengatur suhu tubuh yang membuat tubuh Anda kedinginan bahkan meski cuaca saat itu tidak dingin.
6. Kram otot
Kurangnya cairan dalam tubuh bisa menyebabkan sirkulasi darah menurun. Akibat dari kondisi ini, kata direktur medis dari Pusat Kesehatan La Amistad di Orange, California, Ray Casciari, otot-otot pun jadi terasa kaku.
Tak hanya itu, kram otot juga bisa terasa sangat menyakitkan, dan saat disentuh terasa lebih keras. Perubahan natrium dan kalium melalui hilangnya keringat juga dapat berkontribusi pada kondisi ini.
Jadi, jangan sepelekan asupan cairan yang direkomendasi para pakar kesehatan yaitu sekitar 8-10 gelas per hari, agar Anda terhindar dari risiko tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda