Suara.com - Sebuah teori yang telah diuji selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi pisang, dapat membunuh Anda. Teori ini berasal dari gagasan bahwa pisang kaya akan kalium, dan terlalu banyak kalium berbahaya bagi manusia.
Para ahli teori pisang yang lebih ekstrem, bahkan percaya bahwa enam buah pisang adalah batas mutlak yang bisa manusia konsumsi dalam sekali makan, sedangkan tujuh buah pisang sudah masuk dalam zona bahaya.
Dalam beberapa situs kesehatan misalnya, mereka menulis bahwa makan pisang lebih dari selusin dalam satu hari, dapat menyebabkan dialisis darurat (karena ginjal yang memproses kalium), dan dosis fatal pisang dalam teori sekitar 400 pisang.
Secara fisik, rasanya tidak mungkin mengonsumsi pisang dengan dosis yang tinggi dapat berakibat fatal.
Perlu Anda ketahui, satu buah pisang mengandung sekitar 400 mg kalium, dan kita perlu lebih dari sepuluh kali lipat (4,800 mg) untuk menjadi sehat.
Kalium memang sangat baik bagi kita, karena dapat membuat hati, ginjal, darah dan sistem saraf menjadi sehat. Namun dalam dosis tinggi, kalium dapat memperlambat jantung dan menyebabkan gagal ginjal. Inilah yang menjadi alasan mengapa kalium digunakan dalam suntik mati.
Catherine Collins, Ahli Gizi dari Kings College London mengatakan kepada BBC baru-baru ini, bahwa untuk mematikan manusia, setidaknya Anda butuh jumlah kalium dalam pisang sekitar 400 pisang sekaligus dalam waktu yang sama.
Itupun, kata dia, usus Anda harus bisa menyerap semua kalium dalam pisang pada saat itu juga dan ginjal Anda yang sangat efektif dalam pengolahan kalium, juga berhenti bekerja.
Singkatnya, Anda tidak bisa mendapatkan efek fatal ketika makan pisang, kecuali (selalu ada pengecualian untuk setiap aturan), Anda menderita gagal ginjal dan dialisis. Dalam hal ini, diet rendah kalium yang ketat diperlukan untuk mencegah kalium meningkat. (Metro)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!