Suara.com - Beberapa penyakit kronis seperti kanker dan HIV/AIDS tak hanya dialami oleh orang dewasa. Anak-anak juga dapat menderita penyakit dengan harapan hidup yang rendah ini. Bahkan tak sedikit dari mereka yang harus meninggal di usia dini. Di saat-saat seperti inilah asuhan paliatif dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien di hari-hari terakhirnya.
Asuhan paliatif merupakan perawatan yang tak hanya menekankan pada penanganan gejala fisik seperti penanganan nyeri tapi juga pada aspek emosional, psikososial dan spritual.
Adalah Lynna Chandra, pendiri Yayasan Rumah Rachel yang pertama kali menyediakan asuhan paliatif ini kepada anak-anak penderita kanker dan HIV/Aids di Indonesia.
Berawal dari pengalaman sahabatnya, Rachel dalam melawan kanker, Lynna melihat bahwa dukungan dari keluarga dan orang terdekat mempengaruhi kondisi Rachel agar tetap stabil. Rachel akhirnya meninggalkan dunia dikelilingi orang-orang yang menyayanginya.
"Tujuan asuhan paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi kondisi yang mengancam jiwa. Kami mendatangi langsung anak-anak penderita kanker dan HIV/Aids dan mendampingi mereka sepanjang pengobatan kuratif, menjelang ajal hingga pascakematian," kata Lynna pada temu media memperingati 'World Hospice Day dan Palliative Care Day' di Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Sejak didirikan pada 2006 lalu Lynna dan timnya telah menjangkau 2088 pasien dan keluarga dengan lima perawat yang telah mendapatkan sertifikasi untuk menangani perawatan paliatif.
Sebagai lembaga nirlaba, Yayasan Rumah Rachel mengkhususkan pada pasien penderita kanker dari kalangan tak berpunya sehingga bebas biaya. Namun tak menutup kemungkinan bagi mereka yang membutuhkan layanan paliatif, Rumah Rachel siap membantu.
"Prioritas memang untuk keluarga tidak mampu, tapi karena perawatan paliatif masih terbilang baru, siapapun yang datang dan dari kalangan apapun kita bantu," imbuhnya.
Setiap hari perawat dari Rumah Rachel akan mengunjungi rumah pasien yang membutuhkan perawatan paliatif. Orangtua bahkan bisa kapanpun menghubungi perawat jika membutuhkan informasi atau saran untuk menangani kondisi anak.
"Kita tetap berkomunikasi dengan dokter utama, terutama untuk menetapkan goal of care. Kenapa dilakukan di rumah pasien karena ternyata anak merasa nyaman dengan lingkungan rumahnya sendiri terlebih dalam kondisi dimana penyakitnya sudah semakin parah dan tidak respon dengan berbagai macam metode penyembuhan," lanjut Lynna.
Ia percaya bahwa pada masa-masa sulit yang dialami anak penderita kanker dan HIV/Aids, mereka bisa hidup layaknya anak normal lainnya. Dukungan dalam bentuk perhatian dan kasih sayang sangat dibutuhkan anak agar bisa menikmati hari-hari terakhirnya dengan kualitas yang lebih baik.
Berita Terkait
-
Apa Ciri-ciri HIV? Penyakit Berbahaya, Dituding Diderita Paula Verhoeven Jelang Jadi Istri Baim Wong
-
Jarang Diajarkan di Sekolah, Edukasi Seks Ini Penting Diketahui Remaja
-
Hati-hati! HIV Bisa Menular Lewat Cairan Tubuh, Ini Cara Mencegahnya
-
Emiten Ini Munculkan Tayangan Tentang HIV/AIDS di 924 Layar Televisi KRL, Apa Tujuannya?
-
4 Tips Memilih Treadmill Untuk Ruangan Sempit: Lihat Fiturnya Juga!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!