Suara.com - Osteoarthritis atau yang lebih dikenal dengan nyeri sendi adalah sebuah penyakit di mana penderita merasakan nyeri di bagian sendinya. Penyakit ini dirasakan sangay mengganggu aktivitas sehari-hari.
Biasanya kelainan ini dialami perempuan atau laki-laki di usia pertengahan. Di Indonesia prevalensi kejadian osteoarthritis adalah 15,5 persen pada laki-laki dan 12,7 persen pada perempuan.
"Menurut data terakhir, ada 34,4 juta penderita nyeri sendi di Indonesia. Angkanya terus meningkat seiring dengan pertambahan usia," ujar dokter spesialis ortopedi dan traumatology RS Jakarta, Adrian W. Tarigan pada temu media yang dihelat Soho Global Health di Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Meski identik dengan penyakit 'orang tua' Tarigan mengatakan bahwa oseteoarthritis juga bisa diderita remaja hingga orang dewasa muda. Salah satunya pada orang dengan berat badan berlebih atau obesitas dan perempuan setelah menopause.
"Obesitas akan menyebabkan seseorang cedera pada penyekat persendian pada lutut, panggul, karena setiap saat akan menerima beban berlebih di bagian persendian itu," imbuhnya.
Selain itu pada orang yang melakukan olahraga berat terutama yang bertumpu pada lutut juga berisiko mengalami osteoarthritis. Biasanya, lanjut Tarigan, hal ini dialami oleh atlet yang melewatkan fase pendinginan usai melakukan olahraga berat.
"Sekarang musim maraton, sayangnya karena dianggap tren banyak anak muda yang lari tapi tidak pemanasan atau pendinginan. Selesai lari langsung ambil gadget. Keesokan harinya kaki langsung kram datang ke saya," tambahnya.
Terakhir, golongan yang berisiko mengalami osteoarthritis adalah orang dengan kelainan struktural tertentu pada anggota tubuhnya.
"Misalnya satu kaki lebih pendek dari yang lain, lutut tidak sejajar, kaki datar sehingga cenderung rentan alami masalah lutut," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
7 Gejala Nyeri Sendi yang Sering Diabaikan, Waspada Sejak Usia 30-an
-
5 Rekomendasi Kasur Orthopedic Terbaik untuk Kesehatan Tulang Belakang
-
Agar Ibadah Ramadan Lancar, Begini Cara Menjaga Kesehatan Tulang, Sendi, dan Otot
-
8 Mitos Tulang Belakang yang Bikin Kamu Ogah Berobat
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter