Penggunaan sabun antibakteri makin diminati karena manfaatnya dalam membunuh kuman dan bakteri penyebab berbagai masalah kesehatan. Tapi tahukah Anda bahwa menggunakan sabun anti bakteri tak selamanya baik bagi tubuh?
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin RSIA Bunda, dr. Rachel Djuanda, kulit tidak hanya menjadi tempat tumbuhnya bakteri jahat, tapi juga bakteri baik yang bermanfaat untuk tubuh. Sayangnya, sifat antibakteri dalam sabun membunuh kedua jenis bakteri ini.
"Saya sebagai dokter spesialis kulit tidak merekomendasikan penggunaan sabun antiseptik setiap hari. Karena kulit pada dasarnya punya mekanisme pertahanan sendiri terhadap bakteri jahat, tidak perlu dibasmi terus-terusan karena bakteri yang baik ikutan mati," ujarnya pada temu media 'Penanganan Dermatitis Atopic yang dihelat Soho Global Health' di Jakarta, Selasa (15/12/2015).
Lebih lanjut ia menambahkan, jika kulit terus-terusan dibombardir dengan sabun antiseptik maka bisa merusak kulit yang ditandai dengan kondisi kulit yang kering.
"Antiseptik mengandung enzim protease yang menghancurkan protein kulit sehingga kulit menjadi rusak. PH-nya yang cenderung basa juga memicu kondisi kulit yang kering," imbuhnya.
Lalu kapan waktu yang tepat untuk menggunakan sabun anti bakteri? Dr Rachel menyebut bahwa sabun anti bakteri aman digunakan pada kondisi ketika tubuh dalam keadaan kotor dan bukan untuk penggunaan sehari-hari.
"Sebaiknya jangan untuk sehari-hari. Sesekali aja ketika kita benar-benar kotor. Selebihnya gunakan sabun yang melembabkan," jelasnya.
Berita Terkait
-
7 Tanda Awal Kanker Kulit yang Sering Diabaikan, Wajib Kamu Waspadai!
-
Regenerative Contouring: Revolusi Perawatan Kulit yang Mengubah Cara Kita Menua
-
Apa Itu Sabun Mandi Non SLS? Ini 5 Rekomendasi Produk Murahnya, Mulai Rp7 Ribuan
-
Jangan Anggap Sepele, Dokter Beber Perubahan Cuaca Panas-Hujan Pengaruhi Kesehatan Kulit
-
7 Cara Ampuh Atasi Jerawat dengan Produk dan Perawatan yang Tepat, Ini Rekomendasinya!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan