Suara.com - Seperti tahun-tahun sebelumnya selalu saja di akhir tahun beredar isu mengenai berbagai penyakit berbahaya termasuk kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, HIV, TBC dan penyakit menular lain yang kabarnya bisa ditularkan melalui terompet. Benarkah isu ini?
Jika membaca informasi tersebut orang awam sekalipun seharusnya bisa mengambil kesimpulan bahwa isu tersebut tentu saja tidak benar. Mengapa? Karena kanker termasuk kanker mulut, lidah atau kanker darah tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain.
"Kanker mulut disebabkan oleh virus yang disebut Virus Human Papilloma (HPV). Virus ini memang bisa menyebabkan kanker lidah, kanker amandel atau kanker tenggorokan," jelas DR. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB dari FKUI/RSCM, dalam keterangan tertulisnya yang diterima suara.com di Jakarta, Kamis (31/12/2015).
Akan tetapi, lanjut dia, penularan virus tersebut bisa terjadi melalui mulut yang digunakan untuk aktifitas seksual seperti oral seks. Sedangkan penggunaan alat makan atau sedotan secara bersamaan, kata Ari, tidak akan menularkan virus tersebut. Begitu pula dengan orang yang meniup terompet yang sebelumnya telah ditiup oleh orang yang terinfeksi HPV, tidak dapat tertular penyakit itu.
Hal ini, kata Ari, juga pada berlaku pada virus HIV. "Penularan virus HIV hanya bisa terjadi melalui hubungan seksual, jarum suntik, atau komponen darah yang ditransfusi dari satu pasien ke pasien lain. Jadi, bukan melalui ujung terompet," imbuhnya.
Lantas, bagaimana dengan kuman TBC, apakah bisa ditularkan melalui terompet? Ari menjelaskan bahwa kuman TBC tidak bisa ditularkan melalui kontak yang singkat. Ini dikarenakan, kata dia, kuman TBC berbeda dengan infeksi virus influenza, dimana seseorang dapat tertular dari orang yang sedang menderita flu dengan sekali kontak.
"Untuk penularan TBC butuh kontak yang lama dan terus menerus. Selain itu kuman ini ditularkan melalui udara, bukan langsung dari air liur seperti meniup terompet," jelas Ari.
Biasanya orang tertular penyakit TBC jika tinggal serumah dengan orang yang sedang mengalami TBC paru aktif atau teman sekantor dimana kita selalu kontak dengan teman sekantor tersebut dalam ruangan tertutup.
Meski demikian, Ari mengakui bahwa ujung terompet memang bisa menjadi sumber penularan penyakit melalui droplet atau air liur yang tersisa pada ujung terompet, tetapi ia kembali menegaskan bahwa bukan penyakit TBC, kanker, HIV atau penyakit lain yang disebutkan dalam pesan berantai atau broadcast yang beredar tersebut.
Nah, agar kita terhindar dari penyakit yang bisa ditularkan melalui ujung terompet, Ari menyarankan untuk terlebih dahulu membersihkan ujung terompet sebelum digunakan. Kalau perlu bisa juga ditambahkan penyaring khusus di ujung terompetnya.
"Mudah-mudahan informasi yang saya sampaikan ini tidak akan membuat Anda ragu untuk membeli terompet kalau memang meniup terompet dapat menambah kebahagiaan dalam menyambut tahun baru," terang Ari bijak.
Berita Terkait
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar