Suara.com - Pembalut, tampon dan pantyliner merupakan salah satu barang yang identik dengan kaum Hawa. Bahkan penelitian menyebut bahwa rata-rata perempuan menggunakan pembalut sebanyak 10.000 helai sejak pubertas hingga menopause.
Sayangnya, produk-produk kesehatan ini terbukti mengandung bahan kimia yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Ingin tahu bahaya apa saja yang tersimpan dalam pembalut, tampon atau pantyliner?
Berikut beberapa di antaranya, seperti dilansir Boldsky.
1. Ruam dan iritasi
Menggunakan produk kesehatan yang satu ini merupakan hal yang dilematis. Disisi lain dibutuhkan, tapi pasti ada keraguan tentang higienisitas dan kebersihan produk yang kita gunakan. Pasalnya, banyak pembalut dan tampon yang terbuat dari kapas dan rayon campuran.
Untuk memberikan tampilan steril putih, tidak jarang dicampurkan dengan bahan kimia dioxin saat proses pembuatan. Padahal penggunaan zat ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan ruam atau iritasi di bagian intim Anda.
2. Merangsang pertumbuhan bakteri
Penelitian memperkirakan, produk kesehatan perempuan seperti pembalut dan tampon mengandung 4 kantong plastik ukuran sedang. Bahan kimia plastik yang terdapat di dalamnya juga kerap dikaitkan dengan risiko pertumbuhan bakteri di Ms V sehingga memicu infeksi.
3. Mengganggu produksi estrogen
Paraben yang banyak ditemukan dalam tisu pembersih organ intim dapat menyebabkan iritasi dan merusak produksi hormon estrogen.
4. Toxic shock syndrome (TSS)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Penderita yang terinfeksi penyakit ini biasanya mengalami gejala berupa demam tinggi, diare, muntah, nyeri otot bahkan hipotensi yang bisa mengakibatkan shock atau kematian.
Pada perempuan TSS seringkali diasosiasikan dengan pemakaian tampon ketika menstruasi. Pasalnya, penggunaan tampon bisa menyebabkan timbulnya luka lecet dan iritasi pada dinding vagina sehingga menjadi gerbang masuknya bakteri.
Berita Terkait
-
Sungai Jadi 'Tempat Sampah Pembalut'? Pandawara Group Muak dan Beri Pesan Menohok untuk Wanita
-
Rob Demak Makin Parah, Nelayan Perempuan Ini Selamatkan Diri dengan Pembalut Kain
-
Stop Limbah Pembalut! Inovasi Bio Material Ini Selamatkan Bumi dan Kesehatan Wanita
-
Kekayaan Fantastis Tao Eks EXO, Enteng Bikin Pabrik Pembalut Sendiri demi Lindungi Istri
-
Kanker Payudara Mengancam! Jaga Berat Badan Stabil Setelah Usia 35 Tahun
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional