Suara.com - Hasil penelitian lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada menunjukkan mengkudu atau pace yang mengandung senyawa antihelmintik berpotensi mengobati toksokariasis.
"Toksokariasi merupakan salah satu infeksi yang umum dijumpai di masyarakat dunia terutama di negara berkembang. Penyakit ini disebabkan cacing toxocara canis pada anjing, toxocara cati pada kucing, dan toxocara vitulorum pada sapi," kata seorang mahasiswa Rosa Lakshita Nugrahani di Yogyakarta, Senin (22/2/2016).
Menurut dia, infeksi parasit ini dapat menyebabkan kerusakan dan peradangan jaringan tubuh. Infeksi zoonosis itu masih banyak terjadi di Indonesia khususnya pada anak-anak.
Pengobatan toksokariasis biasanya dilakukan dengan pemberian obat cacing sintetik seperti Albendazole, tetapi penggunaan obat ini dapat menimbulkan gangguan saluran pencernaan (mual, muntah, diare) dan reaksi alergi.
"Kondisi itu lantas mendorong kami untuk mencari solusi dalam pengobatan toksokariasis. Akhirnya, kami menemukan cara yang terbukti ampuh dalam mengobati toksokariasis yaitu dengan memanfaatkan buah mengkudu atau pace," katanya.
Ia mengatakan mengkudu banyak dijumpai di Indonesia, tetapi belum banyak yang memanfaatkannya dan dibiarkan berjatuhan dan membusuk begitu saja. Padahal, mengkudu memiliki berbagai khasiat salah satunya bisa digunakan sebagai obat toksokariasis karena mengandung senyawa antihelmintik (obat cacing).
"Untuk mengetahui aktivitas antihelmintik pada buah mengkudu, kami melakukan uji terhadap lima kucing yang terkena toksokariasis. Sebelum mengaplikasikan pada kucing, kami terlebih dahulu mengolah mengkudu hingga menjadi ekstrak," katanya.
Menurut dia, kucing itu selanjutnya dicekoki ekstrak mengkudu yang telah dilarutkan dengan aquades. Pemberian ekstrak mengkudu dilakukan dua kali dalam dua minggu.
Hasil uji coba terhadap kucing diketahui bahwa dengan pemberian ekstrak mengkudu bisa menekan perkembangan telur cacing toxocara cati. Ekstrak mengkudu dibuat dalam empat konsentrasi yaitu 40 persen, 60 persen, 80 persen, dan 100 persen.
"Hasil optimal diperoleh dengan pemberian ekstrak mengkudu sebanyak 100 persen. Setelah hari ke-3 pemberian 100 persen ekstrak mengkudu, sama sekali tidak terdapat telur toxocara dalam feses kucing," katanya.
Ia mengatakan penggunaan buah mengkudu sebagai obat toksokariasis itu aman bagi manusia karena berasal dari bahan alam sehingga minim efek samping. Selain itu juga aman dikonsumsi bagi ibu hamil.
"Pada beberapa obat cacing di pasaran bersifat bahaya jika dikonsumsi ibu hamil, tetapi mengkudu aman dan tidak berbahaya bagi kandungan. Mengkudu telah terbukti mampu menekan pertumbuhan cacing toxocara pada kucing," katanya.
Meskipun demikian, kata dia, ke depan perlu penelitian lanjutan pemanfaatan ekstrak mengkudu sebagai obat toksokariasis.
"Masih perlu dilakukan berbagai penelitian lanjutan. Salah satunya untuk menentukan dosis yang tepat bagi manusia," kata Rosa.
Empat mahasiswa lain yang terlibat dalam penelitian itu adalah Deny H Tambunan, Puspita Dewi Fortuna, Iqbal Fathurahman, dan Ni Made ALW. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya