Suara.com - Apakah Anda tahu bahwa kelebihan berat badan termasuk hal yang ilegal di Jepang?
Pemerintah negeri Sakura tersebut telah menetapkan "Hukum Metabo" di mana mereka telah menentukan berat badan dan garis pinggang rata-rata yang harus dimiliki oleh setiap warganya.
Dan tentunya, semua warga Jepang harus mematuhi undang-undang ini. Jika tidak, mereka diharuskan untuk membayar denda atau bahkan di penjara.
Namun sayangnya, masih banyak negara di dunia yang tak memberlakukan hukum tersebut. Padahal, menurut survei, ada sekitar 300 juta orang di seluruh dunia yang dianggap sebagai obesitas, yang berarti mereka memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi dari batas standar 30.
Demikian pula, ada lebih dari 1 miliar orang yang telah diklasifikasikan sebagai orang yang kelebihan berat badan. Menurut penelitian, terlepas dari banyaknya gangguan kesehatan yang dialami orang-orang obesitas, mereka juga berisiko mengalami kesehatan mental.
Ya, orang-orang dengan obesitas paling rentan terhadap risiko kehilangan memori. Bagaimana orang yang gemuk dapat kehilangan memori? Ini dia penjelasannya yang dilansir dari Boldsky.
1. Hitung Kalori Anda
Banyak penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi antara 2.100 dan 6.000 kalori per hari dapat meningkatkan risiko kehilangan memori atau menyebabkan gangguan kognitif ringan (MCI). Namun, kabar baiknya adalah bahwa ini akan lebih berefekpada mereka yang berusia 70 tahun atau lebih.Jadi, beritahu orangtua atau kakek dan nenek Anda kapan dia harus berhenti makan.
2. Berpengaruh pada perkembangan otak
Menurut penelitian, orang gemuk dan kelebihan berat badan memiliki jaringan otak hingga 4 sampai 8 persen lebih rendah dibandingkan orang dengan berat badan normal. Hanya untuk informasi, manusia memiliki sekitar 100 miliar neuron. Sedangkan orang-orang obesitas dan kelebihan berat badan kehilangan sekitar 8 miliar neuron dari 100 miliar neuron. Hal ini cukup adalah kerugian yang cukup besar!
3. Obesitas membatasi aliran glukosa
Penurunan konstan dalam persentase neuron menghambat fungsi lain dari otak juga. Hal ini juga menyebabkan terbatasnya pasokan glukosa ke sel, dan pada gilirannya akan mempengaruhi sel untuk melakukan tugas-tugas yang memerlukan energi seperti pengolahan memori dan penyimpanan.
4. Menimbulkan banyak gangguan kesehatan
Kelebihan berat badan menempatkan Anda pada risiko penyakit jantung, hipertensi, peningkatan risiko mengalah diabetes tipe 2 dan juga mempengaruhi libido Anda menjadi buruk.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara