Suara.com - Menopause atau fase dimana kaum Hawa tak lagi mengalami menstruasi ternyata dapat menempatkan perempuan pada risiko mengidap penyakit jantung. Hal ini disampaikan oleh dr Antono Sutandar, SpJP dari RS Siloam Kebon Jeruk.
Ia mengatakan, pada perempuan berusia lebih dari 50 tahun atau yang memasuki fase menopause akan mengalami penurunan hormon tertentu yang memicu peningkatan lemak kardiovaskular.
"Hormon perempuan itu fungsinya memberi perlindungan terhadap penyakit jantung koroner. Nah pada saat menopause, hormon tersebut menurun, sehingga sirkulasi darah dari dan menuju jantung menjadi tidak lancar sehingga risiko penyakit jantung meningkat," ujar Anton pada temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Untuk mencegah penyakit jantung yang bisa dialami oleh perempuan menopause, lanjut dia, bisa dilakukan dengan pemberian hormon estrogen.
"Meski efektif memproteksi tubuh dari risiko penyakit jantung, kelebihan hormon ini dapat memicu gumpalan darah dan meningkatkan risiko kanker payudara," jelasnya mengingatkan.
Lebih lanjut Anton juga mengungkapkan bahwa menopause kini bisa dialami perempuan lebih awal karena perubahan gaya hidup yang tak sehat dan faktor genetik. Ini artinya, risiko terkena penyakit jantung pun bisa dialami lebih cepat.
Oleh karena itu, ia mengingatkan kaum perempuan untuk lebih menjaga pola hidupnya dan peka pada setiap sinyal atau perubahan yang dialami oleh tubuh. Apalagi pada perempuan, penyakit jantung kerap tak menimbulkan gejala sehingga penanganannya seringkali terlambat.
"Kalau untuk perempuan gejalanya tak selalu sesak di dada. Mereka bisa mengalami sakit di bagian rahang. Dikira sakit gigi atau nyeri rahang padahal sedang terjadi serangan jantung," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Vokal Suarakan Keresahan Rakyat, Ferry Irwandi Ternyata Idap Penyakit Mematikan
-
7 Sinyal Tubuh Ini Bisa Jadi 'Alarm' Penyakit Jantung, Bahkan di Usia Muda
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif