Suara.com - Tahukah Anda bahwa tak semua serangan jantung ditandai dengan nyeri dada. Beberapa bahkan muncul secara diam-diam yang seringkali tak disadari penderitanya.
Dokter Antono Sutandar, SpJP dari RS Siloam Kebon Jeruk bahkan mengatakan pada beberapa kasus serangan jantung muncul seperti influenza. Penderitanya pun akhirnya menganggapnya sebagai penyakit biasa yang akan pulih selama beberapa hari.
"Serangan jantung juga bisa terasa seperti flu, seperti ada beban di dada lalu ada riyak di tenggorokan. Mereka pikir itu flu, tapi ternyata serangan jantung," ujarnya pada temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Namun kasus seperti ini menurutnya lebih sering muncul pada mereka yang memang memiliki riwayat penyakit jantung. Ketika terjadi serangan, mereka berpikir gejala yang terlihat adalah flu biasa.
Padahal jika tak cepat diatasi, peluang kematian akibat serangan jantung tanpa keluhan cukup tinggi.
"Kalau mengalami hal ini, minum aspirin secepatnya. Karena sudah terbukti bahwa risiko kematian bisa menurun dengan konsumsi aspirin," imbuhnya.
Selain aspirin, kata Antono, obat jenis sublingual yang diisap di bawah lidah juga bisa dikonsumsi untuk mengatasi serangan jantung. Namun obat ini hanya boleh dikonsumsi jika gejala serangan yang dialami benar-benar merujuk pada penyempitan di pembuluh darah jantung.
"Kalau dikonsumsi tidak dengan keluhan tersebut (serangan jantung, red) pasien bisa pingsan," imbuhnya.
Dengan samarnya gejala yang ditunjukkan tubuh saat mengalami serangan jantung, Antono menyarankan agar seseorang rutin memonitor kesehatan jantungnya.
"Jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga atau mempunyai faktor risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, atau merokok, temui dokter secepatnya untuk pemeriksaan," lanjutnya.
Bahkan jika Anda tidak mengalami gejala mencurigakan, tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan.
"Pada penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kelainan lemak darah, dan gangguan ginjal juga wajib mengontrol kesehatan jantungnya, karena empat penyakit ini juga berisiko memicu penyakit jantung," pungkas Antono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat