Suara.com - Tanya:
Selamat malam Dokter,
Salam kenal. Dok, apa penyebab kejang (seperti kaget) saat tidur? Saat tidur terkadang saya kejang. Sekarang, setelah melahirkan, bayi saya juga suka kejang (seperti kaget) saat tidur. Apakah hal ini merupakan kondisi medis yang menular? Apakah berbahaya? Terima kasih.
Agnes
Jawab:
Selamat malam Suadari Agnes,
Diamati dari segi usia, bayi yang baru lahir seringkali mengalami kaget ketika dia tertidur. Hal ini wajar apalagi bila bayi Anda mendengar suara- suara yang dianggapnya masih asing. Sehingga Anda tidak perlu mengkhawatirkan bayi yang seringkali mengalami kaget ketika tidur pada usia awal kelahirannya hingga usia 4-5 bulan.
Kondisi yang terjadi pada bayi yang baru lahir merupakan refleks primitif yang merupakan bagian dari adaptasi. Refleks ini dikenal dengan refleks moro sehingga membantu bayi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Bahkan Anda mungkin melihat bahwa bayi yang tertidur lelap sekalipun memiliki refleks moro tanpa mengganggu tidurnya.
Pada beberapa kondisi kadang disertai dengan sedikit perubahan gerakan tubuh atau dengan suara tangisan berdurasi singkat akan tetapi kemudian bisa diatasinya dan masih tertidur.
Bayi yang mengalami kaget ketika tidur merupakan pertanda bahwa indera pendengarannya berfungsi. Hal ini menandakan adanya otot refleks yang bekerja, jadi tidak perlu membuat Anda khawatir. Justru apabila bayi yang kurang peka dengan perubahan lingkungan dan tidak adanya refleks moro yang perlu dikhawatirkan.
Bayi sudah memiliki kemampuan refleks moro pada saat bayi dilahirkan dengan secara perlahan maka akan menghilang. Bahkan refleks moro akan mencapai titik sempurna pada usia kehamilan 34 minggu, sehingga pada bayi yang usianya 28 minggu sudah lahir (prematur) harus dilakukan pemeriksaan refleks moro.
Kondisi ini normal dan bukan penyakit menular. Meskipun Anda tidak perlu khawatir dengan bayi yang tiba-tiba kaget ketika tidur. Akan tetapi apabila bayi memasuki usia 6 bulan seringkali kaget dan tidak bisa memiliki waktu tidur yang berkualitas, maka sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mencari solusi pada kondisi bayi Anda.
Terima kasih, semoga jawaban yang diberikan dapat bermanfaat.
Dijawab oleh dr. Yohana Margarita
Sumber: www.meetdoctor.com
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli