Suara.com - Tanya;
Selamat siang Dokter,
Salam kenal, Dok. Saya mengalami keputihan tidak gatal, tapi berwarna kuning. Saya pernah menggunakan obat ketoconazole 200 mg, tapi kok belum sembuh juga? Apa yang harus saya lakukan? Dan sebenarnya keputihan dalam jangka waktu lama itu apakah merupakan tanda pnyakit serius?
TJ
Jawab:
Selamat siang Saudari TJ,
Cairan vagina yang normal memiliki berwarna jernih, putih ataupun putih kekuningan. Sedangkan teksturnya beragam, mulai dari encer, lengket dan elastis, hingga tampak lebih kental dan rekat. Keputihan berwarna kuning, tergolong cairan vagina yang tidak normal. Kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut:
1. Gonore
Ditandai dengan keputihan berwarna kuning ataupun keruh. Gonore juga dapat disertai perdarahan di luar siklus menstruasi, nyeri panggul dan inkontinensia urine.
2. Trikomoniasis
Kondisi ini memungkinkan keputihan berwarna kuning, atau berwarna hijau dan berbusa. Biasanya disertai dengan bau tak sedap, serta rasa nyeri dan gatal saat buang air kecil.
3. Bakteri vaginosis
Kondisi ini memungkinkan keputihan berwarna kuning, atau putih dan abu-abu yang berbau amis. Penderitanya juga kemungkinan merasa gatal, dan perih di area kemaluan. Juga tampak kemerahan dan membengkak di sekitar vulva atau vagina.
4. Infeksi jamur
Keputihan dalam kondisi tersebut tampak kuning pucat seperti keju atau berwarna putih, dengan konsistensi lebih padat. Kemungkinan disertai rasa gatal, nyeri dan pembengkakan di sekitar vulva, dan juga rasa sakit saat melakukan hubungan seksual.
Nah, untuk dapat mendiagnosa penyebab keputihan Anda, diperlukan pemeriksaan penunjang berupa contoh atau sampel keputihan Anda agar diketahui penyebab dan didapatkan pengobatan yang sesuai.
Jika Anda mengalami keputihan yang lama dan tidak sembuh, mungkin saja hal ini disebabkan oleh karena belum mendapatkan pengobatan yang tepat (mengingat diperlukan pemeriksaan dokter) atau karena kebersihan organ intim yang kurang baik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa keputihan yang lama dapat menjadi indiaksi suatu penyakit saperti infkesi organ reproduksi Anda.
Untuk itu sebaiknya Anda memeriksakan kondisi ini ke dokter dan hindari menggunakan pengobatan sendiri tanpa resep dokter.
Demikian penjelasan yang disampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Dijawab oleh: dr. Deffy Leksani Anggar Sari
Sumber: www.meetdoctor.com
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar