Suara.com - Kurang mendapat pengawasan dan perhatian orangtua, anak jalanan (anjal) berisiko tinggi menjalani seks bebas. Anjal juga berisiko menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual. Hal ini menempatkan mereka sebagai populasi yang rentan mengidap penyakit menular seksual dan HIV AIDS. Sayangnya hal ini belum mendapat perhatian dari pemerintah.
"Pemerintah lebih banyak menggalakkan razia dan mengirim mereka ke panti sosial tanpa ada penanganan yang serius untuk HIV-AIDS," ujar Kekek Apriana selaku peneliti dari Pusat Penelitian HIV (PPH) pada temu media di Jakarta, Senin (16/5/2016).
Kekek memaparkan, dari survei yang dilakukan, Sebanyak 80 persen dari 43 anak jalanan berusia 15-18 tahun yang diobservasi oleh peneliti PPH Atma Jaya mengaku memiliki pengalaman menjalin hubungan dengan lawan jenis atau pacaran.
"Hampir seluruhnya menjawab selama pacaran mereka melakukan kontak fisik bahkan tidak sedikit yang melakukan hubungan seks hingga memiliki keturunan," imbuhnya.
Sementara, Pengurus Yayasan Sahabat Anak, Walter Simbolon, menduga bahwa kebanyakan anak jalanan tidak mendapatkan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi yang benar sehingga memicu mereka melakukan penyimpangan seksual.
"Sosialisasi dampak buruk hubungan seksual secara bebas penting dilakukan. Hal ini membutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sekitar untuk menggunakan pendekatan tertentu demi mengubah pola pikir anak jalanan," imbuhnya.
Melalui Yayasan Sahabat Anak, Walter mengatakan bahwa pihaknya juga mengemban tanggung jawab untuk mengajak dan mengedukasi orangtua anak jalanan agar anak mereka tidak putus sekolah dan menjadi anak jalanan.
"Anak jalanan juga tanggung jawab pemerintah dan masyarakat untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan seksual," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Berdayakan Anak Jalanan Lewat Literasi, Pelajar Ini Jadi Wakil Indonesia dalam Asia Girls Campaign
-
Apa Ciri-ciri HIV? Penyakit Berbahaya, Dituding Diderita Paula Verhoeven Jelang Jadi Istri Baim Wong
-
Peduli Pendidikan Anak Jalanan, Luna Maya Menginspirasi Lewat Aksi Sosial di Bulan Ramadan
-
Jarang Diajarkan di Sekolah, Edukasi Seks Ini Penting Diketahui Remaja
-
Bawa-Bawa Anak Jalanan saat Mundur, Gus Miftah Diprotes: Emang Kalau Dari Jalan Jadi Nggak Beradab?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami