Suara.com - Tanya:
Selamat malam Dokter,
Saya masih remaja umur 21 tahun. Saya mengalami masalah dengan haid yang tidak teratur, masalah itu terjadi dimulai saat umur saya 18 tahun. Waktu itu saya mengikuti Ujian Nasional dan mengalami telat haid sekitar 3 bulan. Sejak itu saya sering terlambat haid bisa sampai 1,5 bulan.
Nah, di tahun 2016 ini sudah mulai lancar haidnya tapi di hari pertama deras, di hari kedua mulai tidak deras, dan di hari ketiga sudah bersih banget. Berarti saya cuma 2 hari mengalami masa haid. Apakah ini normal?
Saya pernah periksa ke dokter dan diberitahu bahwa rahim saya bagus, hanya saja hormon saya yang terganggu sehingga menyebabkan haid tidak teratur. Terganggunya hormon, karena masalah berat badan saya. Tinggi saya 150 cm dan berat badan 54 kg, dokter bilang itu sudah obesitas.
Saya baca di internet, obesitas memungkinkan saya susah punya keturunan suatu saat dan bisa meyebabkan kanker. Apakah itu benar, Dok? Mohon penjelasannya. Terimakasih.
RT
Jawab:
Selamat malam Saudari RT,
Siklus menstruasi yang tidak teratur umumnya dijumpai beberapa tahun setelah menarche (pertama kali mendapatkan menstruasi) dan beberapa tahun sebelum menopause. Adapun beberapa faktor yang dipertimbangkan sebagai penyebab gangguan siklus menstruasi sebagai berikut:
1. Gaya hidup (peningkatan/penurunan berat badan yang ekstrem, stres, dan olaharaga berlebihan)
Kemungkinan Anda akan mengalami telat datang bulan jika memiliki berat badan yang terlalu rendah. Kondisi ini bisa mengubah cara kerja tubuh sehingga menghambat ovulasi. Biasanya, hal ini dialami oleh kalangan yang mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Hal sama terjadi jika Anda mengalami obesitas. Bobot tubuh berlebihan juga bisa menyebabkan perubahan hormon yang berdampak pada siklus menstruasi Anda
2. Kehamilan,
3. Gangguan keseimbangan hormon (seperti estrogen, progesterone, tiroid)
4. Infeksi, keganasan, trauma, pengaruh obat-obatan, maupun penyakit tertentu seperti Sindrom Polikistik Ovarium
Jika penyebab keterlambatan haid Anda hanya tidak keseimbangan hormonal, karena kelebihan berat badan, tidak mempengaruhi kesuburan. Oleh sebab itu sebaiknya Anda menurunkan berat badan.
Demikian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga membantu. Terima kasih.
Dijawab oleh: dr Ika Lily Purnamasari
Sumber: www.meetdoctor.com
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!