Suara.com - Ahli Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Ari F Syam meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman penyakit kronis yang mengintai pascaLebaran.
"Berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan kambuh usai Lebaran, karena selama berkunjung ke rumah kerabat dan handai tolan biasanya mengonsumsi berbagai makanan dan minuman yang dihidangkan," ujar Ari di Jakarta, Rabu (6/7/2016).
Makanan dan minuman yang disediakan saat Lebaran, lanjut dia, sebagian besar tinggi lemak, manis dan asin.
"Hidangan makan juga banyak yang mengandung santan, yang mengandung lemak. Apalagi jika makanan tersebut dimasak berulang-ulang sehingga lemak jenuhnya semakin tinggi dan ini sudah pasti tidak baik untuk kesehatan," katanya.
Begitu juga dengan minuman kaleng bersoda yang banyak disediakan selama Lebaran.
"Tentunya makanan-minuman ini jika dikonsumsi oleh seseorang yang sudah mempunyai penyakit kronik akan menyebabkan penyakitnya mengalami kekambuhan. Penderita kencing manis akan cenderung gula darahnya menjadi tidak terkontrol. Begitu juga pasien darah tinggi tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol. Pasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi maka keadaan kolesterol dan asam urat tingginya menjadi bertambah parah," jelas dia.
Jika pasien yang sudah obesitas dan saat Ramadan mengalami penurunan berat badan, jika makannya tidak terkontrol selama Lebaran maka berat badannya akan bertambah.
"Biasanya, pada minggu-minggu pertama setelah Lebaran pasien-pasien yang datang ke unit gawat darurat rumah sakit karena diare serta berbagai penyakit kronis yang kambuh hipertensi yang tidak terkontrol bahkan sampai stroke atau serangan jantung serta gula darah yang tidak terkontrol," lanjutnya.
Untuk itu perlu dilakukan antisipasi berbagai penyakit pasca-Lebaran seperti istirahat yang cukup, membatasi makan yang terlalu asin atau terlalu manis, banyak minum, kurangi minuman yang dingin dan goreng-gorengan yang akan mengiritasi saluran pernafasan.
"Usahakan hanya mengkonsumsi satu macam lauk saja, jika merasa camilan (kue lebaran) dikonsumsi lebih banyak dan kurangi nasi saat makan besar," saran dia.
Hindari juga camilan yang mengandung cokelat, keju dan berlemak. Kemudian yang terpenting adalah tetap berolahraga dan usahakan tidur minimal enam jam sehari, tambahnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah