Suara.com - Publik baru-baru ini dihebohkan dengan hasil investigasi majalah Tempo dan BBC yang menguak praktik penggunaan bahan makanan kadaluarsa pada produk Marugame Udon, Pizza Hut Indonesia dan Pizza Hut Delivery.
Menanggapi hal ini, Guru Besar Ilmu Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS., mengatakan bahwa bahan makanan kadaluarsa memiliki kemungkinan tercemar mikroba atau jamur yang mempengaruhi kesehatan.
"Dampaknya bisa berupa diare, muntah-muntah apabila keracunan. Bahkan jika mengonsumsi makanan kadaluarsa menjadi kebiasaan, bisa berakibat kanker dalam jangka panjang," ujar Ali pada temu media di Jakarta, Senin (5/9/2016).
Meski demikian, Ia mengakui bahwa tak semua orang langsung merasakan dampak tersebut jika sesekali menikmati makanan yang dibuat dari bahan-bahan kadaluarsa.
"Seringkali tidak berarti mengonsumi makanan itu langsung keracunan dan berakibat fatal. Kalau makan bahan kadaluarsa biasa-biasa saja, itu karena peluang dia saat itu aman," tambahnya.
Ia pun berharap pemerintah bertindak tegas terhadap produsen nakal yang melakukan pelanggaran keamanan pangan karena dapat mengancam nyawa konsumen.
"Begitu juga dengan para konsumen. Saya melihat konsumen kita jarang komplain dan terkesan menerima saja apa yang dilakukan produsen. Kalau tidak merasa ada keluhan mereka menganggap biasa-biasa aja. Harusnya konsumen bisa melakukan upaya agar produsen minta maaf dan menghentikan tindakannya," pungkasnya.
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?