Suara.com - Tak seperti pekerja kantoran yang memiliki sistem kerja tetap, beberapa profesi dengan aktivitas 24 jam seperti tenaga medis, tenaga pengamanan, pekerja media, pemadam kebakaran dan pekerja tambang, menjalani sistem kerja shift.
Terkadang, baik lelaki maupun perempuan, harus siap untuk mendapat shift malam, yang berlawanan dengan ritme sirkadian tubuh. Akibatnya berbagai risiko kesehatan mulai dari kelelahan, gangguan tidur, tekanan darah tinggi, bahkan serangan jantung, mengintai para pekerja shift.
Tapi jika mau tak mau harus tetap dilakukan, dr Iwan Siahaan dari Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) memiliki beberapa tips yang bisa Anda praktikkan untuk meminimalisasi risiko tersebut.
"Pertama, tidur yang cukup. Setelah bekerja shift malam jangan tunda untuk tidur dan mengistirahatkan otak. Tidurlah minimal enam jam untuk mengobati rasa kantuk saat harus terjaga di malam hari," ujar dia di Jakarta, belum lama ini.
Sebelum tidur, ia menganjurkan agar pekerja menghindarkan diri dari risiko gangguan yang dapat menurunkan kualitas tidur, seperti mematikan notifikasi telepon genggam dan tidur di ruangan yang terhindar dari kebisingan. Selain itu, lanjut Iwan, hindari pula konsumsi makanan berat, kopi, teh dan alkohol sebelum tidur.
"Sebelum bekerja shift malam sempatkan untuk melakukan aktivitas fisik 20 menit seperti aerobik, berjalan kaki, bersepeda, jogging atau berenang. Hal ini bisa membantu mengurangi stres dan risiko 'tumbang'," tambah Iwan.
Terakhir, konsumsi makanan sehat, seperti perbanyak buah dan sayur selama Anda menjalani pola kerja shift malam. Hal ini akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan berbagai risiko penyakit yang mungkin menyerang.
"Nah terakhir, jangan tunda konsultasikan ke dokter ketika terjadi keluhan. Mendeteksi penyakit lebih awal akan lebih baik daripada terlambat," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien