Suara.com - Sebuah studi terkini menyoroti profesi pekerja malam dan hubungannya dengan risiko penyakit yang mengintai. Seperti profesi perawat misalnya yang diharuskan terjaga sepanjang malam lebih mungkin mengidap penyakit jantung 24 tahun lebih cepat dibandingkan perawat yang bekerja pada shift pagi hingga sore hari.
"Menurut saya temuan ini adalah sebuah pesan penting karena menjadi faktor risiko yang bisa dimodifikasi," ujar pemimpin peneliti, Celine Vetter dari Harvard Medical School.
Untuk mendapatkan temuan ini, Vetter dan rekan peneliti lainnya menganalisis status medis dari 189 ribu perempuan berusia 25 hingga 55 tahun. Mulanya tidak satupun dari mereka memiliki penyakit jantung koroner.
Namun, setelah menjalani profesinya yang menuntut kerja di malam hari, status medis ini pun berubah. Ditemukan 7.303 kasus masalah jantung koroner pada perempuan yang memiliki jam kerja di malam hari.
Dibandingkan dengan risiko perawat yang tidak bekerja pada shift malam, risiko penyakit jantung koroner 12 persen lebih tinggi mengintai perawat yang bekerja pada shift malam selama kurang dari lima tahun.
Risiko meningkat sebanyak 19 persen pada mereka yang bekerja pada shift malam selama lima hingga 9 tahun. Dan risiko 27 persen lebih tinggi mengintai pada responden yang bekerja setidaknya 10 tahun di malam hari.
"Namun risiko penyakit jantung koroner turun jika responden perempuan berhenti bekerja pada shift malam atau pensiun," ujar peneliti.
Adanya bukti kuat yang menghubungkan antara jam kerja di malam hari dengan peningkatan risiko jantung koroner, Vetter mengatakan hal tersebut dipicu oleh peradangan dalam tubuh ketika dipaksa bekerja pada waktu dimana seharusnya tubuh beristirahat.
Bahkan Vetter mengatakan temuan juga mungkin berlaku pada orang-orang yang bekerja pada awal shift pagi, karena tubuh mereka dipaksa bangun pada malam hari.
Setelah memiliki banyak data, Vetter berharap bisa merancang jam kerja yang sehat bagi para karyawan sehingga risiko mengidap penyakit bisa diturunkan dan kinerja mereka bisa lebih maksimal.
"Mudah-mudahan kami bisa merancang jadwal yang sehat untuk individu pekerja," katanya. (Foxnews)
Berita Terkait
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental